REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ditinggal CEO nya, Ahmad Zaky tak membuat Bukalapak geming. Perusahaan memastikan pertumbuhan pendapatan bisa terus dijaga agar tetap sehat.
Presiden Bukalapak, Fajrin Rasyid mengatakan fokus perusahaan kedepan menjaga pertumbuhan pendapatan yang sehat. Ia menjelaskan selama 2019 ini pendapatan perusahaan sendiri meningkat tiga kali lipat dibandingkan tahun lalu.
"Fokus yang akan dilanjutkan adalah menciptakan growth yg sehat. Kemudian sustainability," ujar Fajrin di Kemenkeu, Selasa (10/12).
Apalagi, kata Fajrin akan ada banyak tantangan bisnis niaga daring kedepannya. Persoalan suntikan dana pun kata Fajrin masih menjadi isu yang hangat diperbincangkan.
"Kita melihat posisi dimana tetep ada investor. Yang kemarin (investor) kurang begitu interest tetapi banyak juga investor lain yang tetep terus berinvestasi di dunia startup dan kita pikir itu berdampak positif terhadaa industri," ujar Fajrin.
Ia pun menjelaskan perusahaan tetap harus menjaga keberlanjutan usaha karena hal tersebut merupakan poin penting untuk menarik investor menyuntikan dana ke perusahaan.
"Karena kita pikir, inveator yang berinvestasi di starup ini ternyata juga peduli terhadap hal sustainability. Sehingga, ingin misalnya perusahaan itu growing," ujar Fajrin.
Melihat indikasi tersebut, ia pun optimistis pasar niaga daring masih akan tumbuh pada tahun mendatang dan masih menarik untuk dikembangkan. "Menurut saya itu it's a good thing for industry. Artinya market ke depan kan sehat ke depan," ujar Fajrin.