Senin 09 Dec 2019 19:44 WIB

Penunjukan Royke Bawa Saham Mandiri Bertengger di Zona Hijau

Di akhir perdagangan saham Mandiri ditutup dengan kenaikan 75 poin.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Indira Rezkisari
 Direktur Utama Bank Mandiri Royke Tumilaar
Foto: Darmawan / Republika
Direktur Utama Bank Mandiri Royke Tumilaar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saham PT Bank Mandiri Tbk bertahan di zona hijau sepanjang hari ini, Senin, (9/12). Pada awal perdagangan, saham dibuka menguat 0,35 persen pada posisi 7.200 per lembar.

Pada akhir sesi pertama perdagangan, saham berkode BMRI tersebut bahkan melesat ke level 7.275. Dengan kenaikan mencapai 100 poin atau 1,39 persen.

Baca Juga

Jelang penutupan atau sekitar pukul 15.35 WIB, laju saham BMRI terpantau tetap positif. Dengan kenaikan sebesar 1,05 persen atau 75 poin di level 7.250 per lembar saham.

Pada waktu serupa, kinerja beberapa saham emiten perbankan lain justru jatuh ke zona merah. Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) misalnya, turun 0,24 persen atau 10 poin ke 4.170, padahal sebelumnya di awal perdagangan dibuka menguat di level 4.190.

Saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) turut melemah dengan penurunan sebesar 25 poin atau 0,33 persen ke 7.550. Sebelumnya dibuka menguat pula di posisi 7.625 per lembar saham.

Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) juga terpantau di zona merah jelang akhir perdagangan. Penurunan sebesar 0,23 persen atau 75 poin, membawa saham tersebut ke posisi 31.900.

Di akhir perdagangan, saham BMRI dan BBRI terlihat berada di zona hijau. Masing-masing naik 1,05 persen dan 0,24 persen ke level 7.250 serta 4.180 per lembar saham.

Sedangkan BBCA dan BBNI stagnan. Masing-masing berada di posisi 31.975 dan 7.575 per lembar saham.

Bersinarnya kinerja BMRI didorong oleh terpilihnya Royke Tumilaar sebagai Direktur Utama Bank Mandiri, menggantikan Kartika Wirjoatmodjo yang dilantik menjadi Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Penunjukkan Royke dilakukan lewat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar siang ini.

Ekonom sekaligus Direktur Riset Core Indonesia Piter Abdullah menilai, respons positif dari pasar tidak hanya karena penunjukkan Royke. Melainkan disebabkan pula oleh dilantiknya Kartika yang merupakan mantan Direktur Utama Bank Mandiri sebagai Wakil Menteri BUMN sekaligus Komisaris Utama perseroan.

Di sisi lain, menurutnya, kemampuan Royke sudah tidak diragukan lagi. Sebelumnya Royke juga menjabat sebagai direktur Bank Mandiri.

"Pak Royke adalah direktur corporate yang sangat senior. Pak Tiko saya kira sangat paham kemampuannya Pak Royke. Jadi tidak sulit bagi Pak Royke melanjutkan kinerja baik dari bank mandiri selama ini. Beliau sudah sangat paham kondisi Bank Mandiri," ujarnya.

Royke disebutnya masih memiliki Pekerjaan Rumah (PR) utama. Di antaranya bagaimana meningkatkan kinerja dan keuntungan perseroan di tengah gejolak ekonomi global.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement