Sabtu 07 Dec 2019 08:02 WIB

Kasus Youtuber Prank Ojol, Viral! ini Aturan Youtube yang Seharusnya Ditaati

Jangan sembarangan bikin konten Youtube yang negatif atau merugikan kalau tidak mau kena tegur. Sebaiknya taati aturan konten Youtube yang berlaku berikut ini.

Rep: cermati.com/ Red: cermati.com
.
.

Tak bisa dimungkiri, sekarang ini Youtuber saling berlomba-lomba untuk mendapatkan jumlah views dan subscriber yang banyak. Tujuannya apalagi kalau bukan ingin cepat terkenal dan mendapatkan pundi-pundi dari Youtube.

Namun sayangnya, bukan lagi konten yang bagus dan bermanfaat yang mereka suguhkan. Untuk cepat menarik perhatian banyak orang, sebagian besar Youtuber justru mengakalinya dengan membuat konten video prank yang tidak wajar bahkan merugikan orang lain.

Baca Juga

 

Youtuber Prank Ojol yang Sempat Viral

prank ojol

Maraknya Youtuber prank ojol via sukita.info

Seperti pada halnya pada video yang belum lama ini terjadi dan viral di media sosial, ada beberapa Youtuber asal Indonesia yang ngeprank ojek online (ojol).

Cerita singkat dalam beberapa video prank tersebut, si Youtuber sengaja memesan makanan dengan menggunakan aplikasi ojek online di salah satu tempat makan dalam jumlah yang banyak. Bahkan bila diuangkan total pembayarannya bisa mencapai jutaan rupiah.

Saat ojol hampir sampai di depan rumah atau lokasi tujuan untuk mengantarkan pesanan, Youtuber tersebut sengaja membatalkan orderannya. Kemudian, ketika ojol sampai dilokasi dan menagih pembayarannya untuk tanggung jawab, Youtuber mengaku tidak melakukan orderan apapun.

Saat ojol sudah merasa kebingungan, memohon-mohon bahkan sampai menangis, barulah youtuber tersebut memberikan uang yang jumlahnya jutaan atau hadiah berupa barang berharga dan memberitahukan kepada ojol kalau ia sedang masuk dalam perangkap prank.

Menuai Protes dari Banyak Pihak

Sering kali konten yang mengandung unsur prank memang sangat menguntungkan Youtuber. Bagaimana tidak? Beberapa saat video prank diunggah, video tersebut langsung viral dan banyak yang menonton karena tingginya rasa penasaran masyarakat.

Namun, disisi lain akibat dari ulah para Youtuber yang ngeprank ojol tersebut juga menuai protes dari banyak pihak. Bukan hanya dari para masyarakat biasa saja, tapi juga dari kalangan artis, content creator seperti Reza Arap, Jerome Polin dan lainnya. Mereka beranggapan bahwa video tersebut sangat negatif tidak patut dicontioh, tidak manusiawi, bahkan tidak menghargai orang lain.

Baca Juga:  Youtuber adalah Profesi yang Menjanjikan" href="https://www.cermati.com/artikel/inilah-alasan-mengapa-youtuber-adalah-profesi-yang-menjanjikan" target="_blank" rel="noopener">Inilah Alasan Mengapa Youtuber adalah Profesi yang Menjanjikan

Daftar Youtuber yang ‘Ngeprank’ Ojol

Demi uang deras mengalir ke rekening banknya, tak sedikit Youtuber yang melakukan prank ojol. Berikut ada beberapa Channel Youtube yang sempat membuat video prank ojol yang dikutip dari berbagai sumber:

1. Hasanjr11

Subscribers: 3.38 juta

Judul video: Order Pizza 1.000.000 Gw Cancel, Terus Gw Ga Ngaku Kalo Order! Bapak Ini Nangis (6,2 juta views)

2. Joe Reny Vlog

Subscribers: 2.09 juta

Judul video: Order Makanan 1.000.000 Aku Cancel, Cewe Cantik Ini Gak Mau Tau! Mas Ini Nangis (2 juta views)

3. Hey PW!

Subscribers: - 

Judul video: Prank Ojol Order Makanan Banyak Banget Gw Cancel Endingnya Terharu Makanannya di Bagikan ke Orang-orang (76 ribu views)

4. Amril Selasi

Subscribers: 44.8 ribu

Judul video: Ini lah yang akan terjadi jika kalian meng Cancel abang Ojol (1,6 juta views)

5. Bobby Faraby MAGIS

Subscribers: 247 ribu

Judul video: Cancel Orderan Makanan 500.000, Ojolnya Nangis (23 ribu views)

6. Bram Dermawan

Subscribers: 2 juta

Judul video: Order Kepiting Jumbo di Cancel, Bapaknya Nangis (6,3 juta views)

7. Eggy jr Vavem Channel

Subscibers: 147 ribu

Judul video: Order Makanan 1 juta Lebih Gw Cancel!!! Bapak Driver Gojeknya Nangis Histeris Istri Mau Lahiran (44 ribu views)

Sanksi Bagi Youtuber yang Buat Video Prank Kelewat Batas

Dilansir dari laman resmi Kumparan, hingga saat ini pihak Google memang belum memberikan tanggapan atas viralnya video prank yang dilakukan banyak Youtuber.

Namun pihak Youtube tetap menjalankan tugasnya sesuai dengan kebijakan yang telah ditentukan, yaitu Youtube akan menghapus konten prank yang dianggap sudah kelewat batas alias berlebihan atau sudah berbahaya. Pihak Youtube memberikan waktu banding (appeal) 30 hari bagi Youtuber yang merasa tak melanggar kebijakan Youtube.

Tak perlu khawatir, yang dihapus hanyalah video yang bersangkutan saja, sementara akun Channel Youtubenya tidak dihapus alias akan tetap aktif. Jadi pengguna masih bisa mengunggah konten-kontennya.

Baca Juga: Belajar Bisnis Makin Asyik di 5 Channel YouTube ini!

Kebijakan Youtube yang Seharusnya Ditaati

youtube

Kebijakan Youtube

Setiap Youtuber memang diberi kebebasan dalam membuat konten di Channel Youtubenya tapi tetaplah harus taat pada aturan umum yang sudah ditetapkan oleh Youtube agar tidak terkena masalah yang menyebabkan terjerat jalur hukum.

Berikut aturan Youtube yang telah dikutip dari youtube.com, di antaranya:

  1. Youtube tidak memperbolehkan pemilik akun untuk memposting konten pornografi atau sesksual vulgar.
  2. Jangan memposting konten yang merugikan atau berbahaya. Misalnya mendorong orang lain untuk melakukan berbagai hal yang dapat membuat penonton ikut melakukan tindak bahaya yang ditayangkan.
  3. Youtube melarang konten yang mengandung unsur kebencian atau yang memupuk atau membenarkan tindakan kekerasan terhadap individu atau kelompok berdasarkan ras atau etnis, agama, disabilitas, jenis kelamin, usia, kebangsaan, status veteran, atau orientasi seksual/jenis kelamin, atau yang tujuan utamanya adalah untuk menghasut kebencian atas dasar berbagai karakteristik utama tersebut.
  4. Akun tidak boleh memposting konten kekerasan atau menyeramkan, yang terutama ditujukan untuk membuat orang terkejut, mencari sensasi, atau hal lain yang bersifat kurang sopan.
  5. Youtube melarang memposting video atau komentar kasar yang mengandung pelecehan dan cyberbullying.
  6. Jangan spam dengan membuat postingan, deskripsi, tag, judul, atau thumbnail yang menyesatkan untuk meningkatkan jumlah penayangan.
  7. Hal-hal seperti perilaku predator, mengintai seseorang, ancaman, pelecehan, intimidasi, pelanggaran privasi, mengungkapkan informasi pribadi orang lain, dan menghasut orang lain untuk melakukan tindak kekerasan atau melanggar Persyaratan Penggunaan akan ditindak tegas.
  8. jangan upload video yang bukan buatan Anda, atau memakai konten dalam video yang hak ciptanya dimiliki orang lain, seperti trek musik, cuplikan program berhak cipta, atau video yang dibuat pengguna lain, tanpa izin yang diperlukan.
  9. Jangan memposting informasi seseorang tanpa izin dengan yang orang bersangkutan.
  10. Akun yang terbukti meniru channel atau individu lain dapat dihapus berdasarkan kebijakan peniruan identitas dari Youtube.
  11. Sebelum posting konten, pertimbangkan bagaimana dampaknya terhadap anak-anak yang menonton. Youtube melindungi anak-anak di bawah umur dalam ekosistem YouTube.

Buat Konten yang Inspiratif dan Laporkan Konten yang Merugikan

Menekuni profesi sebagai Youtuber memang akan mendapatkan penghasilan yang jumlahnya lumayan besar yaitu bisa mencapai miliaran. Namun untuk mendapatkan penghasilan sebesar itu setiap Youtuber harus menciptakan konten yang menarik perhatian banyak orang dengan membuat konten yang positif dan bisa menginspirasi banyak orang.

Misalnya dengan membuat konten pengetahuan, tips dan trik, gaya hidup, tutorial make up dan sebagainya. Dengan begitu jumlah subscriber dan penontonnya terus bertambah sehingga penghasilan dari youtube semakin besar mengalir ke rekening.

Di sisi lain, sebagai penikmat Youtube juga harus memantau konten para Youtuber demi menjaga keamanan dan kenyamanan bersama. Jika ada konten Youtuber yang berbau hal-hal negatif dan tidak pantas untuk ditayangkan, sebaiknya segera laporkan kepada pihak Youtube.

Pengguna bisa menggunakan fitur pelaporan, sehingga Youtube bisa langsung meninjau konten yang dilaporkan dalam waktu 24 jam sehari 7 hari seminggu. Waktu ini untuk menentukan apakah konten melanggar kebijakan yang telah ditentukan Youtube atau tidak. Jika iya, konten tersebut akan segera dihapuskan dan tidak akan muncul lagi.

Baca Juga: Jadi Rival Baru Spotify, Google Luncurkan Youtube Premium dan Youtube Music

 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Cermati.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Cermati.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement