Jumat 06 Dec 2019 07:32 WIB

Harga Saham Garuda Terus Merosot

Dalam sebulan terakhir, performa saham GIAA secara akumulatif memang menurun.

Saham Garuda terus merosot. Karyawan melintas di dekat layar pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Saham Garuda terus merosot. Karyawan melintas di dekat layar pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Harga saham PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk anjlok pada Kamis (5/12), setelah Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan akan memberhentikan Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara terkait kasus penyelundupan motor Harley Davidson dan sepeda Brompton.

Pada penutupan perdagangan kemarin, saham maskapai pelat merah berkode emiten GIAA tersebut terkoreksi 4 poin atau 0,08 persen menjadi Rp 496. Saham GIAA sebenarnya sempat menguat di sesi pertama perdagangan hingga ke level Rp 515. Namun, pada sesi kedua melemah hingga sempat menyentuh Rp 490 atau 2 persen.

Baca Juga

Dalam sebulan terakhir, performa saham GIAA secara akumulatif memang menurun, yaitu terkoreksi hingga 15,21 persen. Adapun frekuensi perdagangan saham GIAA pada perdagangan kemarin tercatat sebanyak 2.670 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 23,82 juta lembar saham senilai Rp 11,85 miliar. Harga saham GIAA saat ini sudah turun lebih dari 30 persen dibandingkan harga saat Penawaran Umum Perdana (IPO) 750 pada hampir sembilan tahun yang lalu.

Menteri BUMN Erick Thohir pada Kamis siang menyatakan bakal memberhentikan Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara terkait kasus sepeda Brompton dan sepeda motor Harley Davidson yang ditemukan di dalam pesawat baru Garuda Airbus A330-900 oleh Bea Cukai.

Garuda Indonesia mendatangkan pesawat baru, yakni Airbus A330-900 yang bertolak dari Toulouse, Prancis, pada Sabtu (16/11) dan tiba di Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng pada Ahad (17/11).

Pesawat itu mendarat di hanggar nomor 4 milik Garuda Maintenance Facility (GMF) Aero Asia. Pihak Bea Cukai menemukan komponen Harley Davidson di dalam bagasi pesawat. Namun, isi bagasi tersebut tidak dilaporkan kepada Bea Cukai.

Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengaku mendukung langkah Erick Thohir melakukan penertiban terhadap Garuda Indonesia. Pernyataan ini Luhut sampaikan di sela-sela kunjungan kerja ke Cina bersama Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia pada Kamis (5/12).

"Pernyataan Menteri BUMN sudah sangat tepat. Saya mendukung upayanya menertibkan aparat yang menyalahgunakan jabatannya dan melanggar sumpah jabatannya," ujar Luhut dalam keterangan tertulis. Namun, Luhut mengajak masyarakat mengedepankan asas praduga tidak bersalah.

Direktur Suropati Syndicate Muh Shujahri mengapresiasi langkah Erick mencopot dirut Garuda. Keputusan Erick ini disebut tepat dan berdampak.

Kenapa saya sebut tepat dan berdampak karena pertama, Pak Erick tidak ribut dan koar-koar di publik sebelum ada hasil investigasi internal," kata

Selain itu, kata dia, Erick dengan sangat bijaksana telah memberi kesempatan kepada pelaku untuk mundur dan mempertanggungjawabkan tindakannya sebelum dengan tegas melakukan pemecatan. Bagi dia, peristiwa ini akan berdampak ke BUMN lain yang masih sering terjadi penyalahgunaan wewenang.

"Setidaknya dengan satu contoh ini BUMN lain tidak leluasa lagi bermain dengan wewenang yang mereka punya untuk kepentingan oknum tertentu," katanya. antara ed: satria kartika yudha

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement