Kamis 05 Dec 2019 17:23 WIB

Mentan Serukan Pertanian Digital kepada Seluruh Unit Kerja

Digital sistem akan mengubah wajah pertanian menuju pertanian modern.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengunjungi Agriculture War Room Badan Litbang Pertanian di kawasan BBSDLP, Jalan Tentara Pelajar, Cimanggu, Bogor, Jawa Barat.
Foto: dok. Kementan
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengunjungi Agriculture War Room Badan Litbang Pertanian di kawasan BBSDLP, Jalan Tentara Pelajar, Cimanggu, Bogor, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengunjungi Agriculture War Room Badan Litbang Pertanian di kawasan BBSDLP, Jalan Tentara Pelajar, Cimanggu, Bogor, Jawa Barat, Kamis (5/12). Kepada seluruh unit kerjanya, mentan mengatakan akan mengimplementasikan digital sistem untuk mengubah wajah pertanian menuju pertanian modern.

Syahrul menjelaskan, kamera War Room yang sudah terpasang di hampir semua Provinsi ini memiliki fungsi pengawasan dan pengendalian serangan hama. Area ini juga dilengkapi dengan sensor data yang bisa disentuh melalui perangkat android.

Baca Juga

"Pertanian kita harus hadir dengan teknologi. Jadi mulai besok kita bisa kendalikan semua sistem pertanian kita dengan layar. Kita harus berani mencoba mengakselerasi," katanya.

photo
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengunjungi Agriculture War Room Badan Litbang Pertanian di kawasan BBSDLP, Jalan Tentara Pelajar, Cimanggu, Bogor, Jawa Barat.

Selain itu, fungsi War Room juga bisa digunakan dalam memantau penyebaran benih dan bibit unggul untuk hasil yang memuaskan. War room ini bisa digunakan sebagai alat komunikasi antara pemerintah dan para petani.

"Jadi kita bisa tahu kondisi lahan setiap hari. Sebab CCTV ini dalam kondisi hidup selama 24 jam. CCTV ini juga menembus lebih dari 100 meter area sawah dan bisa melakukan komunikasi secara langsung dengan para petani," katanya.

Syahrul berharap semua upaya ini mampu menggenjot angka produksi hingga berlipat-lipat. Untuk itu, dia meminta visi besar ini diikuti dan didorong oleh unit kerja di tiap desa.

"Kan kita juga memiliki formulasi utama di Kostra Tani (Komando Strategi Pembangunan Pertanian). Formulasi ini menjadi rumus utama lalu lintas data dan produksi di setiap kecamatan. Insya Allah semua bisa kita deteksi seperti apa persoalan yang ada," ucap dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement