REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- BUMN pembiayaan sekunder perumahan PT Sarana Multigriya Finansial Persero (SMF) akan mengucurkan pembiayaan Rp 3,7 triliun pada 2020 kepada lembaga penyalur Kredit Pemilikan Rumah (KPR) melalui program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Pembiayaan sekunder dari SMF sebesar Rp 3,7 trilun itu mencakup 25 persen dari total FLPP sebesar Rp 14,7 triliun.
Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo dalam rapat di Komisi XI DPR di Jakarta, Selasa (3/12), mengatakan sebenarnya perseroan hanya diberikan Penyertaan Modal Negara (PMN) oleh pemerintah melalui APBN 2020 sebesar Rp 2,5 triliun.
Sebanyak Rp 1,75 triliun dalam dana PMN itu akan dialokasikan SMF untuk FLPP. Dana PMN untuk FLPP itu akan ditambah Rp 200 miliar dari ekuitas SMF, dan Rp 1,75 triliun akan dipenuhi SMF melalui penerbitan surat utang.
"Kita harus kumpulkanPMN yang kita dapat untuk memenuhi pembiayaan untuk FLPP," kata Ananta.
Selain untuk program FLPP, dalam PMN sebesar Rp 2,5 triliun di 2020, SMF juga akan menggunakan Rp 250 miliar untuk KPR Pasca-bencana. Kemudian, sisanya sebesar Rp 500 miliar untuk pembiayaan KPR bagi Aparatus Sipil Negara (ASN) termasuk TNI dan Polri.
Untuk KPR Pasca Bencana, ujar Ananta, SMF akan bekerja sama dengan Bank Pembangunan Daerah (BPD) guna membantu penduduk memperbaiki rumah yang terkena dampak bencana alam.
Alokasi PMN yang dikucurkan PT SMF untuk program KPR Pasca Bencana ini sebesar Rp 250 miliar. Namun, perusahaan akan melakukan leverage atau peningkatan nilai melalui penerbitan obligasi untuk meraup tambahan Rp 250 miliar sehingga secara total pembiayaan untuk program ini sebesar Rp 500 miliar, dengan estimasi sebanyak 12.000 rumah yang akan direhabiltasi.
Sedangkan untuk KPR bagi aparatur sipil negara (ASN), TNI, dan Polri, dana PMN untuk SMF sebesar Rp 500 miliar. Dana tersebut juga, ujar Ananta, akan ditingkatkan melalui penerbitan surat utang.
"SMF akan mengumpulkan untuk alokasi PMN bagi KPR ASN, TNI dan Polri. Jadi total yang kita kumpulkan dari total PMN yang kita terima sebesar Rp 2,5 triliun akan kita himpun menjadi Rp 6,75 triliun," ujar dia.