REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) berencana mengelompokkan daerah tujuan atau destinasi wisata menjadi kategori premium dan medium". Menurut Jokowi, tujuan mengelempokkan destinasi wisata ini adalah untuk menarik devisa sebanyak-banyaknya.
"Kita ingin punya tambahan devisa dari destinasi wisata baru. Kita memang punya Bali tapi kita juga punya 10 Bali baru. Dua tahun ini fokus ke 5 dulu, baru setelah 5 ini selesai nanti fokus ke 5 berikutnya, yang mana 5 itu? Ada Mandalika, Labuan Bajo, Borobudur, Danau Toba, Manado, dengan segmentasi yang beda-beda sudah diatur semua, mana super premium, mana yang medium ke bawah, mana wisata ramai-ramai, mana wisata khusus," kata Jokowi di Jakarta, Kamis (28/11).
Jokowi berharap pengembangan wisata dengan mengacu kepada segmen pasar masing-masing itu dapat berjalan mulai 2020. "Kita harapkan pada tahun 2020 akhir semua infrastruktur, calender of event, perbaikan produk-produk handycraft, ekonomi kreatif yang akan mendukung wisata baru tersebut sudah selesai," tambah Presiden.
Presiden mencontohkan bagaimana saat ini kawasan Borobudur sedang ditata agar infrastruktur dan wisata budaya dapat saling mendukung. "Saya kasih contoh misalnya Borobudur, bulan Maret nanti Yogyakarta International Airport sudah akan selesai 100 persen, dari sana akan ada jalan langsung ke Borobudur yang lebih dekat, turis bisa lebih dekat, dan lingkaran Borobudur juga akan diperbaiki termasuk penyiapan lahan yang dikhusukan mendukung Borobudur sebagai tempat wisata yang wajib dikunjungi turis luar," paparnya.
Contoh lain adalah kawasan Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur yang akan dijadikan kawasan wisata super premium. "Labuan Bajo juga menjadi super premium. Saya sampaikan hati-hati jangan sampai dicampur aduk dengan menengah bawah. Kalau perlu ada kuotanya, berapa orang yang boleh masuk ke Labuan Bajo dalam setahun," tambah Presiden Jokowi.
Arahan tersebut, menurut Jokowi, sudah ia sampaikan kepada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama. "Jadi kalau sudah selesai produknya, silakan promo besar-besaran, jangan sekarang promonya tapi produknya belum selesai. Kalau produk sudah selesai saat wisatawan datang akan melihat hal yang berbeda dibanding tempat lain," ungkap Presiden.
Dengan dijadikan destinasi kelas premium, Labuan Bajo ditargetkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) mencapai 500 ribu kunjungan dan wisatawan nusantara (wisnus) mencapai satu juta orang pada 2020.
Angka tersebut cukup tinggi dibandingkan pada 2018 jumlah kunjungan ke Labuan Bajo mencapai 163.054 kunjungan yang terdiri dari wisman sebanyak 91.870 kunjungan dan wisnus mencapai 71.184 kunjungan.
Untuk mempercantik 10 destinasi wisata Bali Baru itu, pemerintah sudah menganggarkan dana sebesar 2 miliar dolar AS atau sekitar Rp28 triliun untuk masing-masing tempat wisata.
Dari total anggaran tersebut, menurut dia, satu miliar dolar AS di antaranya dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur dan utilitas dasar. Sisanya satu miliar dolar AS lagi untuk investasi, hotel, resort dan lainnya.