Kamis 28 Nov 2019 13:26 WIB

Jokowi Ingin CPO Dioptimalkan untuk Produksi Dalam Negeri

Pengolahan produk CPO juga dapat meningkatkan kesejahteraan para petani sawit.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Friska Yolanda
Pekerja mengangkut tandan buah segar kelapa sawit hasil panen di PT Ramajaya Pramukti di Kabupaten Siak, Riau, Rabu (2/10/2019).
Foto: Antara/FB Anggoro
Pekerja mengangkut tandan buah segar kelapa sawit hasil panen di PT Ramajaya Pramukti di Kabupaten Siak, Riau, Rabu (2/10/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokwoi) ingin agar produk minyak kelapa sawit atau CPO (crude palm oil) lebih dioptimalkan untuk pemanfaatan dalam negeri. Sebab, diskriminasi CPO oleh Uni Eropa hingga kini masih juga belum berakhir. 

"Kenapa harus tarung dengan Uni Eropa karena kita di-banned diskriminasi CPO kita? Kita pakai sendiri saja," ujar Jokowi dalam acara CEO Forum di Jakarta, Kamis (28/11).

Menurut Jokowi, CPO dapat dimanfaatkan untuk mendukung dan mengembangkan program-program pemerintah, seperti program biodiesel. Saat ini, kata dia, pemerintah baru menerapkan B20 dan akan mengolah CPO menjadi B30 dan seterusnya.

"Sudah berjalan B20, masuk lagi B50, B100 artinya CPO kita gunakan sendiri untuk biodiesel, biofuel," jelasnya.

Selain itu, pengolahan produk CPO ini juga dapat meningkatkan kesejahteraan para petani sawit. 

"Kan kelihatan harga CPO 1-2 tahun kelihatan, sekarang sampai berapa nantinya B30 di Januari dan B100 akan angka berapa. Artinya petani sawit kita akan menikmati harga yang baik, target kita di sana," ucap dia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement