Senin 30 Jun 2025 19:44 WIB

Varietas Padi 'Spesial' yang Dikembangkan Kodam Bukit Barisan, Begini Penjelasannya

Kodam Bukit Barisan berkomitmen dukung swasembada beras Presiden Prabowo.

Ilustrasi TNI ikut memanen padi.
Foto: Korem 172/PWY
Ilustrasi TNI ikut memanen padi.

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Perum Bulog Kantor Wilayah Sumatera Utara (Sumut) menyatakan varietas padi "Sinar Mentari" yang dikembangkan Komando Daerah Militer I/Bukit Barisan di wilayah itu dapat meningkatkan produktivitas.

"Kami menyambut baik adanya pembibitan yang dilakukan pihak Kodam, karena prospek itu menambah jumlah produksi panen," ujar Pemimpin Wilayah Perum Bulog Sumut Budi Cahyanto di Medan, Senin.

Baca Juga

Budi melanjutkan, dengan adanya prospek pembibitan dari varietas "Sinar Mentari" tersebut, sehingga tujuan swasambada beras akan cepat tercapai.

Karena, hasil gabah kering panen (GKP) yang dilakukan Kodam di Desa Kota Galuh, Kecamatan Perbaungan mencapai 10 ton per hektare, yang biasa hanya mencapai enam ton per hektare.

"Jadi dengan adanya pengembangan itu, target Bulog lebih gampang diraih untuk penyerapan gabah di daerah tersebut," ucapnya.

Ditambah dengan pihaknya melakukan kerja sama dengan pemerintah daerah dan jajaran, Kodam I/Bukit Barisan melalui sosialisasi bintara pembina desa, gabungan kelompok tani (gakpoktan), dan lainnya.

Untuk itu, ia menyarankan ke para petani di wilayah beribu Kota Medan itu agar menjual gabah ke Bulog, karena sudah ditetapkan harga Rp6.500 per kilogram.

Harga itu sesuai dengan kebijakan yang diatur melalui Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional Nomor 14 Tahun 2025 tentang Perubahan atas Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional Nomor 2 tahun 2025 tentang perubahan atas harga pembelian pemerintah dan rafaksi harga gabah dan Beras.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement