REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan apabila pihak swasta ingin menjual avtur di Indonesia, maka harus juga memasok avtur ke bandara pelosok daerah. Menurutnya, hal ini penting agar iklim bisnis lebih adil.
Sebab, kata Arifin Pertamina juga memasok kebutuhan avtur di pulau terluar. "Mau nggak main di pelosok daerah. Harus ikut bareng semua dong," ujar Arifin di DPR, Rabu (27/11).
Arifin juga menjelaskan bahwa harga avtur yang dipatok oleh Pertamina sudah kompetitif. Apalagi, saat ini kata dia, Pertamina merupakan backbone karena bisa mencapai ke seluruh pelosok.
"Pertamina bisa mencapai ke seluruh bandara yang di pelosok kan biayanya tinggi," ujar Arifin.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati mengatakan harga avtur yang dijual oleh Pertamina sudah kompetitif. Hanya saja, kata dia, komponen ongkos distribusi menjadi tantangan karena infrasturktur yang masih minim.
Nicke menjelaskan ongkos distribusi ini khususnya untuk pengiriman avtur di Indonesia Timur. Saat ini kilang yang memproduksi avtur salah satunya di Cilacap. Rantai distribusi dari Cilacap ke kawasan Indonesia timur sangat panjang dan melibatkan banyak moda transportasi.
"Kami sadari di Indonesia timur infrastrukturnya sulit, dibandingkan negara tetangga yang nggak ada pulau terluar. Jadi kami loading dan unloadingnya berkali kali," ujar Nicke.