REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menargetkan penyaluran kredit melalui perusahaan financial technology (fintech) sebesar Rp 50 triliun pada 2020. Angka ini tumbuh 2,5 persen dibandingkan target tahun ini sebesar Rp 45 triliun.
Ketua Harian AFPI Kuseryansyah mengatakan pada tahun depan akan semakin banyak milenial yang menjadi user. Generasi ini dinilai paling siap menghadapi teknologi.
Sementara, Direktur PT FinAccel Digital Indonesia (Kredivo) Anita Wijanto menambahkan saat ini kalangan milenial merupakan pengguna paling besar terhadap aplikasi fintech termasuk Kredivo. Adapun usia pengguna aplikasi Kredivo antara 20 tahun sampai 30 tahun.
“Para nasabah kebanyakan nasabah kredit yang baru pertama kalinya mengajukan pinjaman,” ucapnya, Rabu (27/11).
Melihat potensi kalangan milenial, Anita melihat industri fintech akan menjadi wadah untuk membantu pencapaian inklusi keuangan dan meningkatkan nilai penyaluran kredit. “Sebanyak 90 juta orang masih belum tersentuh perbankan dan 60 persen pengguna kita mendapatkan kredit adalah pertama kalinya,” ucapnya.
Sejauh ini, pengguna aplikasi Kredivo telah mencapai satu juta user. Artinya, 60 persen atau 600 ribu user merupakan kelompok milenial yang pertama kali mengajukan kredit.
Menurutnya kesulitan terbesar yang dialami kebanyakan milenial saat mengajukan kredit karena portofolio yang kurang meyakinkan bank. Misalnya, masa kerja yang belum mencapai standar pengajuan kredit.
"Jadi mereka kadang-kadang baru bekerja 1 sampai 2 tahun, minta pengajuan kredit ke bank pasti ditolak tapi mereka bisa akses lewat aplikasi (Kredivo)," jelasnya.