Selasa 26 Nov 2019 15:12 WIB

Rambah Bisnis Online, Bulog Siap Tambah Gudang Penyimpanan

Bulog siap membuka enam gudang penyimpanan baru untuk menunjang bisnis online.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Gita Amanda
Perum Bulog meluncurkan toko online Panganan Dot Com, di Jakarta, Selasa (26/11). Pembukaan toko online tersebut bekerja sama dengan Shopee sebagai ekspansi bisnis untuk bersaing di pasar komoditas pangan.
Foto: Republika/Dedy D Nasution
Perum Bulog meluncurkan toko online Panganan Dot Com, di Jakarta, Selasa (26/11). Pembukaan toko online tersebut bekerja sama dengan Shopee sebagai ekspansi bisnis untuk bersaing di pasar komoditas pangan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perum Bulog menyatakan siap membuka enam gudang penyimpanan baru untuk menunjang bisnis toko online Panganan Dot Com yang dirintis langsung oleh perusahaan. Pembukaan gudang baru diperlukan agar konsumen platform online tersebut bisa diperluas hingga ke kota-kota besar di luar Jakarta.

Enam gudang tersebut bakal di buka di Semarang, Surabaya, Yogyakarta, Bandung, Medan, dan Makassar. "Kita sudah siapkan, tinggal bagaimana prosesnya saja," kata Budi di Jakarta, Rabu (26/11).

Baca Juga

Panganan Dot Com merupakan toko online milik Bulog yang bisa diakses masyarakat melalui platform e-commerce Shopee. Bulog sengaja tidak membuat plaftorm tersendiri lantara biaya investasi yang besar. Menurut Direktur Utama Bulog, Budi Waseso, kolaborasi dengan perusahaan swasta lebih realistis untuk bisa masuk ke industri niaga daring.

Saat ini, Panganan Dot Com baru memiliki satu gudang yang terletak di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara dengan kapasitas 3.500 ton beras. Gudang tersebut menyatu dengan Gudang Beras Bulog untuk wilayah DKI Jakarta dan Banten.

Direktur Pengembangan Bisnis Bulog, Imam Subowo, mengatakan, dalam jangka panjang pihaknya menargetkan bisa memiliki satu gudang di setiap provinsi. Adapun enam gudang yang akan dibuka diharapkan bisa rampung pada kuartal I 2020 dan bisa segera digunakan untuk operasional Panganan Dot Com.

"Desember kita akan bergerak, bertahap. Tahun depan di kuartal I harus selesai. Kita targetkan tahun depan semuanya sudah berhubung," kata Imam.

Adapun produk yang dijual pada tahap awal ini yakni 50 merek beras yang dikembangkan Bulog serta mi instan. Khusus beras, Imam menuturkan dijual dalam kemasan lima kilogram dengan ragam jenis dan kualitas medium dan premium. Harga yang dipatok pun beragam dan tidak ditetapkan pada angka Harga Eceran Tertinggi (HET).

"Tidak mesti HET, harganya kita tarik ke atas. Kalau bisa lebih murah, ya lebih murah," kata Imam.

Dalam operasional pengiriman barang. Bulog menggandeng PT JNE Indonesia dan PT Istore Elogistic Indonesia. Ia mengatakan, dalam beberapa waktu ke depan, pengiriman wilayah Jabodetabek akan digratiskan sehingga harga yang tertera di toko online merupakan harga akhir.

Presiden Direktur PT Istore Elogistik Indonesia, Rudy Tanoesoedibjo mengatakan, Bulog merupakan pemilik gudang beras terbesar di Indonesia. Sebagai operator logistik online, ia meyakini kerja sama itu akan membangun infrastruktur gudang penyimpanan dan sistem online. Perdagangan beras via online yang selama ini terkendala oleh biaya kirim pun bisa diatasi. 

"Ini yang paling menonjol secara umum kita berhasil memangkas ongkos logistik sebesar 65 persen khusus di Jakarta," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement