Selasa 26 Nov 2019 14:37 WIB

Istana Yakin Pertumbuhan Ekonomi Terjaga di Atas 5 Persen

Perbaikan kinerja belanja pemerintah di kuartal IV diyakini mampu mengerek ekonomi.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Friska Yolanda
Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi
Foto: pixabay
Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staf Presiden Moeldoko meyakini angka pertumbuhan ekonomi nasional bisa dijaga di atas 5 persen di tahun 2019 ini. Optimisme ini muncul di tengah tekanan perekonomian global yang belum pulih. Moeldoko menyampaikan, pemerintah sudah menyiapkan berbagai bantalan dan kebijakan untuk menjaga angka pertumbuhan.

"Melakukan penyederhanaan perizinan melalui omnibus law, melakukan penyederhanaan pelayanan, menjaga situasi dan stabilitas agar tetap terjaga dengan baik. Kita masih opmitimis di atas 5 persen.

Baca Juga

Selain itu, Moeldoko juga meyakini stabilitas keamanan dan politik nasional ikut mendukung penguatan fundamental ekonomi. Moeldoko juga mengacu pada rilis Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan adanya perbaikan angka pengangguran dan penurunan ketimpangan pengeluaran masyarakat (rasio gini).

Sebelumnya, optimisme pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen juga datang dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Airlangga menyebutkan, perbaikan kinerja belanja pemerintah pada kuartal terakhir 2019 diyakini mampu mengerek angka pertumbuhan sedikit di atas 5 persen.

Optimisme pemerintah ini berbeda dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi yang dirilis lembaga pemeringkat, JP Morgan. JP Morgan memprediksi ekonomi Indonesia tak akan tumbuh di atas 5 persen pada 2019 ini, melambat dibanding 2018 yang bertengger di level 5,17 persen sepanjang tahun.

"Kalau prediksi kan boleh-boleh saja. Kita melihat survei BPS kan kemarin 5 persen di atas sedikit dan kita tentu melihat nanti di kuartal kemarin yang juga belom optimal adalah belanja negara," kata Airlangga.

Presiden Joko Widodo (Jokowi), ujar Airlangga, juga telah memerintahkan kementerian/lembaga dan pemda untuk mempercepat belanja, termasuk mempercepat tender bila diperlukan. Belanja pemerintah yang bisa tersalurkan lebih awal diharapkan mampu menstimulus roda pertumbuhan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement