Selasa 26 Nov 2019 01:05 WIB

Freeport Sumbang PNBP Rp 4,2 Triliun

Jumlah setoran PNBP Freeport naik 51 persen.

Pekerja memeriksa proses pengolahan biji tambang untuk memisahkan mineral berharga dari pengotornya (Sellplotasi) PT Freeport Indonesia, Tembagapura, Mimika, Papua.
Foto: Musiron/Republika
Pekerja memeriksa proses pengolahan biji tambang untuk memisahkan mineral berharga dari pengotornya (Sellplotasi) PT Freeport Indonesia, Tembagapura, Mimika, Papua.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Freeport Indonesia (PTFI) menyetor penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp 4,2 triliun. Jumlah itu mencapai lebih dari 10 persen terhadap target PNBP nasional tahun ini. 

Jumlah setoran PNBP Freeport tercatat mengalami kenaikan 51 persen dari 2018 yang sebesar Rp 2,02 triliun. Berkat kontribusinya, Freeport meraih anugerah Indonesia Mining Association (IMA) Awards 2019 untuk kategori kontribusi terbesar kepada negara melalui PNBP. 

Ketua IMA Ido Hutabarat mengatakan, IMA Awards merupakan bentuk apresiasi kepada perusahaan tambang anggota asosiasi yang telah berkontribusi terhadap negara, lingkungan, keselamatan kerja, serta masyarakat lingkar tambang.

"Pemberian penghargaan ini, sebagai dorongan semangat kepada perusahaan anggota IMA untuk berkontribusi lebih baik lagi kepada negara dan masyarakat," katanya, kemarin.

PTFI juga mendapatkan penghargaan pada kategori perusahaan yang melakukan Program Pengembangan Masyarakat terbaik. Kategori ini merupakan kategori yang baru ada pada 2019.

Perusahaan tersebut memiliki sejumlah program pengembangan masyarakat, antara lain program pendidikan, program kesehatan, program tingkat pendapatan riil/pekerjaan, program kemandirian ekonomi, program sosial dan budaya, serta program infrastruktur.

Untuk program tingkat pendapatan riil/pekerjaan dilakukan secara bermitra dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dengan meluncurkan Rumah Kreatif BUMN di Timika, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua.

Melalui program tersebut, sebuah usaha perkebunan rakyat di area SP-12, Distrik Kuala Kencana telah dirintis seluas puluhan hektare area pertanian dan sejauh ini telah ditanami 10 ribu pohon Kakao. Selain itu, ada pula Koperasi Kopi Amungme dan pertanian kelapa.

Perusahaan bersama mitra melakukan pendampingan masyarakat untuk inovasi dalam pengolahan benang serat kayu. Komunitas tersebut telah memiliki Koperasi Serba Usaha (KSU) "Kangguru Jaya” serta sanggar Noken dan kios untuk mendukung keberlangsungan produk kerajinan rajutan noken.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement