Senin 25 Nov 2019 17:50 WIB

Alasan Penunjukan Condro Kirono Sebagai Komisaris Pertamina

Pertamina membutuhkan komisaris yang berpengalaman.

Rep: Muhaammad Nursyamsi/ Red: Muhammad Hafil
Wakil Menteri BUMN Kartiko Wiryoatmojo (tengah) berfoto dengan jajaran komisaris baru PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama (kedua kanan), Komjen (Pol) Condro Kirono (paling kanan), dan Budi G Sadikin (paling kiri), serta Direktur Keuangan Pertamina yang baru Emma Sri Martini (kedua kiri) usai acara penyerahan surat keputusan (SK) di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (25/11/2019).
Foto: Antara/Trisno Ardi
Wakil Menteri BUMN Kartiko Wiryoatmojo (tengah) berfoto dengan jajaran komisaris baru PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama (kedua kanan), Komjen (Pol) Condro Kirono (paling kanan), dan Budi G Sadikin (paling kiri), serta Direktur Keuangan Pertamina yang baru Emma Sri Martini (kedua kiri) usai acara penyerahan surat keputusan (SK) di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (25/11/2019).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Mantan kakorlantas Mabes Polri dan kapolda Jawa Tengah Condro Kirono resmi menjabat sebagai komisaris PT Pertamina (Persero) dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada Senin (25/11).

Condro menggantikan posisi mantan deputi bidang usaha jasa keuangan, jasa survei, dan konsultan Kementerian BUMN, Gatot Trihargo. Gatot sendiri kini menjabat sebagai wakil direktur utama Perum Bulog.

Baca Juga

Arya menilai penunjukan Condro merupakan langkah pemerintah dalam memperkuat pengawasan di Pertamina.

"Kta tahu teman-teman kepolisian punya pengawasan yang sangat baik dan juga tahu cara buat rencana Pertamina ke depan lebih bersih," ujar Arya di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (25/11).

Arya menilai Pertamina juga memerlukan figur yang berpengalaman dalam persoalan penegakan hukum. Arya mengatakan, kehadiran Condro dan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dalam jajaran komisaris Pertamina merupakan salah satu bentuk upaya Kementerian BUMN mendorong tata kelola Pertamina yang lebih bersih.

"Kata Pak Erick, komisaris akan diperkuat dan punya fungsi melakukan pengawasan.  Masuknya Pak Ahok dan Pak Condro bagian dari itu dengan kemampuan beliau arahnya ke sana (penguatan pengawasan)," kata Arya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement