Ahad 24 Nov 2019 11:13 WIB

Pinsar akan Bentuk Koperasi Peternak Unggas

Selama ini peternak unggas mandiri sulit menghadapi persaingan dengan konglomerasi.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Friska Yolanda
Pekerja memanen ayam broiler dengan sistem kandang tertutup atau close house di Peternakan Naratas Poultry Shop, Kampung Alinayin, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Jumat (28/6/2019).
Foto: Antara/Adeng Bustomi
Pekerja memanen ayam broiler dengan sistem kandang tertutup atau close house di Peternakan Naratas Poultry Shop, Kampung Alinayin, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Jumat (28/6/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Untuk memperkuat usaha peternakan unggas, terutama peternak mandiri, Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar Indonesia) dalam waktu dekat akan membentuk koperasi mulai dari primer, sekunder dan induk koperasi. Selain itu, melakukan inovasi produk peternakan dari peternak UKM.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Ketua Umum Pinsar Indonesia, Singgih Januratmoko saat beraudiensi dengan Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki di kantornya, Jumat (22/11) sore. Selain dari Pinsar Indonesia pertemuan tersebut juga dihadiri tiga pimpinan dan anggota asosiasi peternakan unggas, yaitu Himpuli (Himpunan Peternak Unggas Lokal Indonesia) dan Gopan (Gabungan Asosiasi Peternak Ayam Nasional).

Baca Juga

Menurut Singgih Januratmoko, selama ini peternak unggas yang mandiri sulit menghadapi persaingan dengan konglomerasi peternakan.

"Maka membentuk koperasi mulai dari primer, sekunder dan induk saat ini sudah keharusan jika peternak mandiri maju menjalankan usahanya," ujar Singgih dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Ahad (24/11).

Nantinya koperasi-koperasi tersebut akan memiliki usaha mulai dari pengadaan pengadaan bahan baku pakan, pabrik pakan, perbibitan serta pemasaran produk hilir. Untuk saat ini sudah ada sembilan koperasi perunggasan di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

“Selain menambah jumlah koperasi primer, juga akan membangun koperasi sekunder serta induk koperasi,” tambahnya.

Di hadapan Menteri Koperasi dan UKM, tiga asosiasi peternak unggas mengharapkan dukungan pemerintah, terutama untuk menyempurnakan kelembagaan, pelatihan serta akses permodalan.

Menteri Koperasi menyambut baik usulan peternak unggas serta akan memberikan dukungan yang diperlukan. Teten memberikan contoh kekuatan koperasi agribisnis di Belanda dan Selandia Baru.

“Memperkuat koperasi peternakan, termasuk perunggasan memang harus dilakukan agar usaha mereka dapat lebih berkembang,” jelasnya.

Merespons permintaan peternak, Menteri Koperasi akan menindaklanjutinya dan minta Deputi Kelembagaan kementerian tersebut melakukan komunikasi intensif dengan sejumlah asosiasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement