Rabu 20 Nov 2019 15:30 WIB

Milenial Bisa Jadi Penolong Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Bila kurang sigap menerapkan kebijakan SDM, bonus demografi akan menjadi beban.

Rep: Novita Intan/ Red: Friska Yolanda
Generasi milenial/ilustrasi
Foto: Flickr
Generasi milenial/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia memiliki potensi besar sebagai pemain utama perekonomian dunia dalam beberapa tahun ke depan. Pertumbuhan ekonomi yang terjaga pada level lima persen di tengah ketidakpastian globam menandakan resistensi Indonesia cukup tinggi. 

Founder Indonesia Economic Forum Shoeb Kagda mengatakan bonus demografi yang dimiliki Indonesia dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh pemerintah untuk mendorong perekonomian. “Bonus demografi Indonesia merupakan salah satu aset terbesar yang perlu dimanfaatkan. Apabila pemerintah kurang sigap dalam menerapkan kebijakan efektif untuk pengembangan SDM, hal ini akan menjadi beban perekonomian negara,” ujarnya saat acara Indonesia Economic Forum 2019 di JW Marriot Hotel, Jakarta, Rabu (20/11).

Menurutnya program pelatihan tenaga kerja melalui pengenalan kemampuan baru merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja. Hal ini akan memudahkan industri memenuhi kebutuhan tenaga kerja sekaligus menurunkan angka pengangguran.

“Indonesia punya kunci penting yang dunia tidak punya, yaitu banyak anak muda yang sudah berkontribusi. Contohnya adalah Artificial Intelligence (AI). Ini sangat penting. Lihat saja AI sudah bisa membantu pendidikan hingga ekonomi,” jelasnya.

Ke depannya, pemerintah juga perlu beradaptasi dengan cepat untuk menyesuaikan kemampuan tenaga kerja dengan kebutuhan dunia usaha.

"Adaptasi yang cepat dari pemerintah akan meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi dan daya tahan apabila kondisi global yang tidak menentu terus berlanjut," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement