Selasa 19 Nov 2019 10:09 WIB

Ekonom Respons Positif Kebijakan Erick Ubah Struktur BUMN

Tak hanya profesionalisme, penyegaran juga membawa harapan baru pada kinerja BUMN.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Friska Yolanda
Menteri BUMN Erick Thohir
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Menteri BUMN Erick Thohir

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Langkah Menteri BUMN Erick Thohir yang melakukan penyegaran di sejumlah pos strategis kementerian yang dipimpinnya mendapat respons positif dari kalangan ekonom. Langkah Erick dinilai menjadi sinyal visi dan misi kementerian BUMN yang lebih profesional, kuat, dan lincah.

Ekonom Indef, Bhima Yudhistira menilai langkah Erick ini jadi bagian dari penguatan kementerian yang dipimpinnya. Menurut Bhima, sejumlah sektor yang selama ini masih belum efektif mendapat penguatan dan penyegaran.

Baca Juga

Menurut Bhima, ada harapan besar bahwa perombakan yang dilakukan Erick akan menuju penguatan pengawasan dan efektivitas organisasi yang profesional. 

"Ya ini bagian dari bersih-bersih rezim BUMN lama karena dianggap lemah dalam pengawasan BUMN sehingga marak kasus korupsi," kata Bhima saat dihubungi, Senin (18/11).

Tak hanya soal profesionalisme, kebijakan penyegaran juga membawa harapan baru tentang kinerja sejumlah BUMN serta relasinya dengan sektor swasta. Menurut Bhima, sudah saatnya BUMN semakin bersinergi dengan sektor swasta yang selama ini justru banyak yang kurang dilibatkan.

Dengan perubahan ini diharapkan sejumlah sektor yang tingkat optimalitasnya masih belum maksimal bisa menampakkan peningkatan. "Kemudian kinerja jug banyak yang belum memuaskan seperti proyek infrastruktur yang utilitasnya rendah dan kurang libatkan swasta, itu yang coba dirombak," lanjut Bhima.

Masuknya Erick yang memiliki latar belakang di sektor swasta diharap mampu membawa semangat sinergi dengan berbagai pihak. Di sisi lain, jam terbang dan profesionalisme Erick selama menjalani bisnis diharap bisa ditularkan ke BUMN sehingga BUMN yang selama ini kerap mendapat kritik, bisa terus meningkatkan performanya untuk mencapai target sebagai lokomotif perekonomian Indonesia yang unggul. 

"Memutus rantai salah urus BUMN," ungkap ekonom muda tersebut. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement