REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencatat sebanyak lima ruas Jalan Tol Trans Sumatra sepanjang 311,26 kilometer ditargetkan akan beroperasi pada 2020. Kelima ruas tersebut yakni Tol Sigli-Banda Aceh (74 kilometer), Medan-Binjai Seksi 1 (Simpang Susun Helvetia-Simpang Susun Tanjung Mulia) sepanjang 6,27 kilometer, Pekanbaru-Dumai (131,4 kilometer), Padang-Pekanbaru Seksi I Padang-Sicincin (30,4 kilometer), dan Tol Kayuagung-Palembang-Betung seksi 2 dan 3 Jakabaring-Betung (69,19 kilometer).
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan jalan tol Banda Aceh-Sigli merupakan salah satu ruas Tol Trans Sumatra yang menjadi proyek strategis nasional. "Dengan dibangunnya tol akan memangkas jarak dan waktu tempuh perjalanan dari Banda Aceh ke Sigli dari sekitar dua sampai tiga jam menjadi satu jam perjalanan," kata Basuki, Senin (18/11).
Dia mengatakan secara keseluruhan ruas tol Banda Aceh-Sigli ini nantinya akan terbagi enam seksi dengan total investasi sebesar Rp 12,35 triliun. Basuki memastikan progres konstruksinya saat ini sebesar 20 persen dan ditargetkan rampung akhir 2020.
Sementara Jalan Tol Medan-Binjai Seksi 1 (Simpang Susun Helvetia - Simpang Susun Tanjung Mulia) merupakan bagian dari Jalan Tol Medan - Binjai Seksi 2-3 ruas Helvetia-Binjai sepanjang 10,46 kilometer yang telah beroperasi sejak Oktober 2017. Saat ini pembangunan ruas Tol Medan-Binjai Seksi 1 tersebut mencapai 91,98 persen.
Basuki mengatakan pengusahaan Tol Medan-Binjai merupakan bagian dari penugasan Pemerintah kepada PT Hutama Karya (Persero) dengan nilai investasi Rp 2,5 triliun, dimana sebanyak Rp 1,9 triliun untuk biaya konstruksi. "Jalan tol yang menghubungkan Kota Medan dan Kota Binjai ini dibangun untuk meningkatkan konektivitas untuk memperlancar distribusi logistik barang dan jasa, serta memperkuat struktur kawasan perkotaan metropolitan Medan-Binjai-Deli Serdang-Karo," jelas Basuki.
Selanjutnya yaitu Jalan tol Pekanbaru-Dumai yang terbagi menjadi enam seksi dengan nilai investasi keseluruhan mencapai Rp 16,211 triliun. Jalan tol tersebut ditargetkan selesai pada 2020.
Keenam seksi ruas tol tersebut yakni seksi I Pekanbaru-Minas (9,5 km), seksi II Minas-Petapahan/ Kandis Selatan (24 km), seksi III Petapahan-Kandis Utara (17 km), seksi IV Kandis-Duri Selatan (26 km), seksi V Duri Selatan-Duri Utara (28 km), dan seksi VI Duri Utara-Dumai (25 km). Saat ini progres konstruksi keseluruhan enam seksi tersebut sebesar 74,2 persen.
"Jalan tol ini (Pekanbaru-Dumai) akan mengintegrasikan konektivitas kawasan, memperlancar arus distribusi barang dari pusat industri ke berbagai wilayah di Sumatra," tutur Basuki.
Ruas tol selanjutnya yang direncanakan dapat operasi pada 2020 yakni Padang-Pekanbaru Seksi I Padang-Sicincin (30,4 kilometer). Basuki mengatakan progres konstruksi tol tersebut saat ini mencapai 10,03 persen.
Menurutnya, ruas Tol Padang-Pekanbaru Seksi I Padang-Sicincin merupakan bagian dari Jalan Tol Padang-Pekanbaru sepanjang 254,8 kilometer. Tol tersebut membutuhkan investasi sebesar Rp 80,41 triliun dengan target penyelesaian selama lima tahun sejak 2018 hingga 2023.
Ruas terakhir pada Jalan Tol Trans Sumatra yang direncanakan beroperasi pada 2020 yakni Tol Kayu Agung-Palembang-Betung seksi 2 Jakabaring-Musilindas (24,9 kilometer) dan seksi 3 Musilindas-Betung (44,29 kilometer). "Saat ini progres konstruksi saat ini masing-masing 49,89 persen dan 5,85 persen," tutur Basuki.