REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) selenggarakan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan III Bank CIMB Niaga Tahap I Tahun 2019 serta Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Bank CIMB Niaga Tahap I Tahun 2019 di Jakarta, Senin (18/11). Penawaran tersebut merupakan bentuk komitmen untuk memenuhi kebutuhan pendanaan perusahaan pada tahun depan.
Direktur Strategi dan Keuangan CIMB Niaga Lee Kai Kwong mengatakan, jumlah nominal Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan III Bank CIMB Niaga Tahap I Tahun 2019 tersebut minimal sebesar Rp 1 triliun. Penerbitan obligasi tersebut merupakan bagian dari penerbitan Obligasi Berkelanjutan III Bank CIMB Niaga dengan target dana sebesar Rp 6 triliun.
Dana yang diperoleh seluruhnya akan digunakan untuk meningkatkan pendanaan dalam mendukung pertumbuhan kredit CIMB Niaga. Obligasi tersebut ditawarkan dengan tenor 370 hari, dua tahun, tiga tahun dan lima tahun.
"Penawaran umum dari sisa dari target dana Rp 6 triliun, sebesar sekitar Rp 2 triliun akan dilakukan pada kuartal kedua hingga keempat pada tahun depan," kata Lee Kai Kwong di Grha CIMB Niaga, Senin (18/11).
Sementara itu Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Bank CIMB Niaga Tahap I Tahun 2019 diterbitkan minimal sebesar Rp 100 miliar. Penerbitan obligasi ini merupakan strategi perseroan untuk memperpanjang tenor pendanaan hingga 5-7 tahun dalam rangka mendukung pertumbuhan kredit.
Selain itu, inisiatif ini juga dilakukan untuk memenuhi POJK Nomor 14/POJK.03/2017 terkait Rencana Aksi (Recovery Plan) guna menjaga ketahanan permodalan. CIMB Niaga menunjuk empat perusahaan sebagai penjamin emisi dalam penerbitan Obligasi dan Obligasi Subordinasi ini.
Keempat perusahaan tersebut yaitu PT BCA Sekuritas, PT CGS-CIMB Sekuritas Indonesia, PT Danareksa Sekuritas, dan PT Mandiri Sekuritas. Bertindak sebagai wali amanat adalah PT Bank Permata Tbk.
Perseroan menjadwalkan masa bookbuilding Obligasi dan Obligasi Subordinasi tersebut pada 18 – 29 November 2019 dan penjatahan pada 17 Desember 2019. Adapun pencatatan di Bursa Efek Indonesia direncanakan pada 20 Desember 2019.
Untuk indikasi kisaran kupon obligasi subordinasi seri A berkisar antara 7,75-8,50 persen untuk lima tahun. Sementara seri B berkisar antara 7,85-8,60 persen untuk tujuh tahun.
"Kami berharap obligasi tersebut menarik minat para investor dan akan mendorong pertumbuhan positif bisnis CIMB Niaga ke depan," kata Lee Kai Kwong.