Senin 18 Nov 2019 16:54 WIB

'Chandra Hamzah akan Menempati Sektor Perbankan'

Chandra Hamzah mendatangi Kantor Kementerian BUMN, Senin (18/11).

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Friska Yolanda
Mantan petinggi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Chandra Hamzah datang ke Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Senin (18/11) pagi ini.
Foto: Republika/Muhammad Nursyamsyi
Mantan petinggi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Chandra Hamzah datang ke Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Senin (18/11) pagi ini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan mantan petinggi KPK Chandra Hamzah akan menempati jabatan di perusahaan pelat merah usai bertemu dengan Menteri BUMN Erick Thohir di Kantor Kementerian BUMN, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (18/11).

"Pak Chandra Hamzah akan mengisi salah satu posisi di BUMN, tadi ada isu jadi stafsus, tidak. (Chandra) ditempatkan di perusahaan posisi direktur atau komisaris, tunggu tanggal main," ujar Arya di ruang media Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (18/11).

Baca Juga

Arya membocorkan Chandra akan menempati posisi direksi atau komisaris di salah satu BUMN perbankan. Erick, kata Arya, berharap Chandra mampu membenahi kinerja BUMN tempat dia berada. Arya mengharapkan kehadiran figur seperti Chandra mendorong perbaikan citra BUMN hingga akhirnya semakin menarik investor untuk masuk.  

"Dalam waktu dekat kita lihat bagaimana pokoknya sampai Desember akhir Pak Chandra sudah masuk di jajaran pengurusan BUMN. Pokoknya tahun ini sudah selesainya," ucap Erick. 

Arya menyampaikan Menteri BUMN Erick Thohir membawa perubahan baru dalam hal keterbukaan kepada publik mengenai calon direksi dan komisaris BUMN melalui pemanggilan. Kata Arya, proses merupakan bagian uji publik yang dilakukan Erick kepada calon direksi dan komisaris BUMN.  

"Kemarin ada Ahok, sekarang ada Chandra Hamzah, mungkin ada lagi yang lain," lanjut Arya. 

Arya menambahkan, Erick memang akan merekrut tokoh-tokoh untuk memperkuat dan membangun kepercayaan publik terhadap BUMN. 

"Baru kali ini ada proses perekrutan komisaris atau direksi BUMN lewat ngomong ke publik. Tidak pernah (sebelumnya), tahu-tahu biasanya sudah RUPSLB saja. Tiba-tiba muncul (pengangkatan)," kata Arya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement