REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Jokowi Jumat (15/11) meresmikan Jalan Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung. Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Danang Parikesit mengatakan tol tersebut dapat mengembangkan kawasan ekonomi.
"Keberadaan ruas tol ini akan mendukung pengembangan Kawasan Indralaya Midtown, Waterfront City Bakauheni, dan Pelabuhan Panjang di Lampung serta Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Api Api di Kabupaten Banyu Asin," kata Danang, Jumat (15/11).
Dia menambahkan ada yang cukup menarik pada ruas tol sepanjang 189 kilometer itu. Danang menilI inovasi pembiayaan masing-masing segmen didukung dari pembangunan jalan tol yang ada.
"Terutama didukunh dari pembangunan tol di Pulau Jawa yang tingkat pengembalian investasinya tinggi, sehingga menjadi subsidi silang ke ruas jalan tol ini," tutur Danang.
Danang menjelasman ruas Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung merupakan lanjutan Jalan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar sepanjang 141 kilometer yang sudah beroperasi penuh sejak Maret 2019. Konstruksi ruas Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung telah dikerjakan sejak pertengahan 2017 dengan biaya investasi sebesar Rp 21,95 triliun.
Pembangunan ruas Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung terbagi menjadi dua seksi seksi pertama yaitu tuas Terbanggi Besar-ematang Panggang sepanjang 112 kilometer dengan beberapa dukungan konstruksi dari beberapa BUMN karya yang mengerjakan pembangunan jalan tol terebut.
Sementara pada Seksi II ruas Pematang Panggang-Kayu Agung sepanjang 78 kilometer danpembangunannya dilakukan oleh PT Hutama Karya sepanjang 77,17 kilometer. "Sisanya merupakan dukungan dari Waskita Sriwijaya Tol sepanjang 2,4 kilometer yang merupakan jalan akses," kata Danang.
Menurut Presiden Joko Widodo, kehadiran jalan tol tersebut juga akan menciptakan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru. Selain memfasilitasi sentra produksi dengan membangun keterkaitan antara pusat produksi juga outlet-outlet (pelabuhan bandara) di Pulau Sumatera sehingga mendorong pengembangan wilayah.
"Dengan semakin bertambahnya ruas Jalan Tol Trans Sumatra yang diresmikan maka mobilitas orang, barang/logistik, dan jasa akan semakin baik yang akan berpengaruh pada peningkatan indeks daya saing bangsa. Kita ingin kecepatan dalam jaringan logistik, jika sebelumnya dari Palembang ke Lampung sekitar 10 jam, dengan jalan tol sekarang bisa 3 jam. Itu yg namanya efisiensi," ucap Jokowi.