BNI Asset Management (BNI-AM) berhasil menambah 15 ribu investor baru pasca menggandeng perusahaan rintisan berbasis teknologi (fintech), Bibit.id sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) dalam waktu 4 bulan sejak dimulainya kerja sama.
Menurut Presiden Direktur BNI Asset Management, Reita Farianti, pihaknya menjalankan strategi penjualan tidak langsung melalui beragam kanal, salah satunya adalah perusahaan fintech.
“Kami melihat melalui fintech seperti Bibit ini, calon investor khususnya kelompok pemula akan dimudahkan, karena teknologi aplikasinya yang memudahkan orang belajar dan mulai berinvestasi, cocok untuk profesional muda dan milenial,” jelasnya.
Produk yang ditawarkan melalui aplikasi Bibit.id adalah IDX30, ini adalah produk reksadana yang mudah dipelajari bagi para pemula. Terdiri dari 30 saham yang sudah diseleksi oleh BNI-AM dan dipercaya dapat menjadi parameter pertumbuhan investasi di Indonesia. “Ada 30 saham yang ada di dalam reksadana IDX30 itu memang mewakili saham-saham yang sudah terbukti unggul, mulai dari kapitalisasi nilainya, fundamental perusahaannya, likuiditas, dan lainnya. Bisa dikatakan IHSG bergerak kemana bisa diwakili oleh 30 saham terbaik ini,” lanjut Reita.
Terbukti dalam kurun waktu 4 bulan sejak dimulainya kerja sama pada Juli 2019 lalu, aplikasi Bibit.id berhasil menggaet 15 ribu investor baru khusus untuk produk IDX30. Wellson Lo, CEO Bibit.id, menjelaskan aplikasi Bibit didesain untuk memudahkan investor pemula memulai investasi. Investor bisa buka rekening dengan cepat dan mudah, kurang dari 30 menit mellaui smartphone. Pembelian reksa dana juga juga bisa melalui pembayaran digital seperti Gopay dan LinkAja.
“Kami percaya investor pemula, khususnya generasi milenial menginginkan kemudahan. Ini yang mendorong orang mau berinvestasi, selama ini dalam bayangan mereka investasi itu sulit dipelajari, sehingga banyak enggan memulai,” ungkap wellson.
Saat ini, BNI-AM sendiri telah memiliki kerja sama dengan beberapa APERD, dengan total total dana kelolaan investor ritel mencapai Rp 3 triliun sampai dengan 31 Oktober 2019. Dari sisi jumlah investor atau number of account (NOA), APERD fintech menguasai porsi terbesar yaitu 65%. Cara investasi melalui aplikasi sangat mudah karena dibantu dengan fitur robo advisor dimana calon investor dapat berinvestasi secara optimal sesuai profil risiko masing-masing investor.
www.swa.co.id