REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Upaya Penyelamatan PT Bank Muamalat Indonesia terus dilakukan. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan saat ini ada beberapa calon investor yang berminat dan tengah berproses untuk memperkuat permodalan bank syariah tersebut melalui strategi investor serta melakukan langkah perbaikan lainnya.
Deputi Komisioner Pengawas Perbankan III OJK Slamet Edy Purnomo mengatakan, OJK memberikan kesempatan kepada calon investor yang sudah melakukan langkah strategi investasi. Hal ini, baik dari konsorsium lokal maupun asing atau Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan atau non-BUMN.
"Calon investor harus memenuhi persyaratan dan persetujuan dari pemegang saham bank. Lalu menunjukkan keseriusan dengan menempatkan dana escrow account dan menjamin sustainable bisnis bank," ujar Slamet melalui siaran pers pada Kamis, (14/11).
Ia menambahkan, calon investor yang berminat dapat langsung menghubungi pemilik dan atau melaporkan kepada OJK dengan menunjukkan keseriusannya. Dirinya menegaskan, OJK mendorong sekaligus akan terus mengawasi proses penguatan permodalan juga langkah langkah perbaikan yang dilakukan Bank Muamalat secara benar dan sustainable.
"Di samping itu, OJK terus meminta manajemen bank untuk terus melakukan langkah perbaikan. Termasuk meningkatkan efisiensi dan governance yang baik," ujar Slamet.
Saat dikonfirmasi ke Bank Muamalat, perseroan menyatakan, proses penyelamatan masih berjalan. "Masih sesuai rencana," ujar Corporate Secretary Bank Muamalat Hayunaji saat ditemui Republika di kantornya, Jakarta, Kamis, (14/11). Dirinya pun enggan menjelaskan lebih perinci.
Sebagai informasi, data terakhir, laba bersih Bank Muamalat tercatat sebesar Rp 6,57 miliar pada periode Januari sampai Agustus 2019. Angka itu menurun menurun sebanyak 94,07 persen dibandingkan tahun lalu yang sebesar Rp 110,9 miliar.