Rabu 13 Nov 2019 13:14 WIB

Ahok Dipanggil ke Kementerian BUMN, Luhut: Kerjanya Bagus

Kementerian BUMN masih mengevaluasi kekosongan kursi direksi sejumlah BUMN.

Rep: Mimi Kartika/ Red: Friska Yolanda
Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok (kiri) didampingi Ketua DPD PDI Perjuangan NTT Emelia Nomleni berdialog dengan sejumlah tokoh agama serta akademisi dari NTT di Kota Kupang, NTT (13/8/2019).
Foto: Antara/Kornelis Kaha
Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok (kiri) didampingi Ketua DPD PDI Perjuangan NTT Emelia Nomleni berdialog dengan sejumlah tokoh agama serta akademisi dari NTT di Kota Kupang, NTT (13/8/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengaku belum mengetahui jabatan yang akan diberikan ke Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam BUMN. Ia mengetahui, Ahok diundang datang ke kantor Kementerian BUMN, Rabu (13/11).

"(Ahok dipanggil ke Kementerian BUMN?) Ya, enggak tahu (jadi apa). Kita tunggu saja," ujar Luhut di Sentul International Convention Center, Rabu (13/11).

Baca Juga

Saat ditanya awak media mengenai alasan pemanggilan Ahok, ia mengatakan, kerja Ahok bagus. Namun, ia meminta agar wartawan menunggu pengumumannya saja.

"Ya kan dia (Ahok) kerjanya bagus, kerjanya boleh. Ya kita lihat saja ya," kata dia.

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) masih melakukan pembahasan lebih dalam terkait kekosongan kursi direktur utama perusahaan BUMN. Sejumlah perusanaan tersebut, di antaranya PT Pertamina, PT Inalum, Bank Mandiri, Bank BTN, dan MIND ID. 

Staf Khusus Bidang Komunikasi Publik Kementerian BUMN Arya Sinulingga mengatakan, BUMN masih melakukan pembahasan terkait siapa yang akan mengisi kekosongan posisi sejumlah direksi BUMN. 

"Lagi dibahas dan diproses. Mudah-mudahan dalam waktu cepat bisa diselesaikan," ujarnya.

Arya mengatakan, pembahasan cukup memakan waktu karena Menteri BUMN, Erick Thohir, saat ini juga masih melakukan evaluasi terhadap seluruh direktur perusahaan BUMN. Evaluasi ini sendiri untuk melihat kinerja direktur yang bisa mendukung visi dan misi Presiden Joko Widodo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement