Rabu 13 Nov 2019 04:15 WIB

Perbankan Bidik Jatim Jadi Penyumbang DPK Tertinggi

Sejumlah bank masih mengandalkan Jatim sebagai kontributor utama agen Laku Pandai.

Menabung, ilustrasi
Menabung, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Sejumlah perbankan membidik Provinsi Jawa Timur (Jatim) untuk menjadi penyumbang Dana Pihak Ketiga (DPK) tertinggi dibanding daerah lain. Hal ini karena potensi DPK di wilayah Jatim yang cukup menjanjikan.

Direktur Network and Distribution PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) Dasuki Amsir di Surabaya, Selasa (12/11) mengakui, perseroan masih mengandalkan Jatim sebagai kontributor utama agen Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai), dan sebaran agen diperbanyak di sekitar daerah tapal kuda.

Baca Juga

Hal ini tidak hanya untuk menyebarkan layanan BTN yang bersifat mandatori seperti penyaluran bantuan sosial (bansos), namun untuk mengumpulkan dana murah dari lebih banyak nasabah. "Agen-agen kami tersebut menjadi perpanjangan tangan bagi bank untuk mengumpulkan DPK. Utamanya, di wilayah-wilayah yang tak terjangkau kantor bank," katanya.

Ia mengatakan, saat ini perseroan bekerja sama dengan sekitar 11.000 agen Laku Pandai, dan di Jatim jumlahnya akan ditingkatkan hingga menjadi 16.000 agen. "Dari agen yang sekarang ada, paling banyak di Jatim, terutama di Banyuwangi. Ada 5.000 agen di Jatim,” katanya.

Dasuki mengatakan tahun ini perseroan menargetkan DPK senilai Rp22 triliun dari Kantor Wilayah (Kanwil) 3 BTN, dan kanwil tersebut utamanya banyak dikontribusikan dari kinerja BTN di Surabaya, Sidoarjo, Banyuwangi, Malang, Gresik, Kediri, Jember, Mojokerto, Bangkalan dan Madiun.

"Saat ini perseroan telah meraup DPK sebanyak 83 persen dari target," katanya.

Hal yang sama dilakukan PT Bank Sahabat Sampoerna (Bank Sampoerna) melalui Program Tabungan Sampoerna AlfaKu (Tasaku) yang mengadopsi Laku Pandai. Branch Manager Bank Sampoerna Surabaya, Hendra Setiawan mengatakan perseroan kini telah banyak menjangkau nasabah di wilayah Sidoarjo, Malang dan Gresik.

Pada kuartal III 2019 program Laku Pandai dari Bank Sampoerna mencatat hampir 25 ribu nasabah atau meningkat 30 persen secara year on year (yoy), sementara total dana yang dihimpun mencapai hampir Rp 7,5 miliar.

"Terdapat lebih dari 300 outlet Alfamart dan Alfamidi yang melayani Tasaku. , Tasaku akan diperluas layanannya secara nasional. Jika saat ini layanan Tasaku masih terbatas di beberapa kota di Jatim, kami mengusahakan agar pada awal tahun 2020 Tasaku sudah bisa dilayani di seluruh Indonesia," katanya.

Selain bekerja sama dengan jaringan Alfamart dan Alfamidi, perluasan layanan Tasaku juga akan dilakukan melalui kerja sama dengan mitra Bank Sampoerna, Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Sahabat Mitra Sejati. Anggota koperasi tersebut tersebar di berbagai provinsi di Indonesia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement