Selasa 12 Nov 2019 02:45 WIB

Terkesan Film Susi Susanti, Erick Ajak BUMN Jadi Lokomotif

Erick mengajak pegawai BUMN ikuti kegigihan Susi Susanti.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Nashih Nashrullah
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir bersama Wamen BUMN Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin dan Kartika Wirjoatmodjo menggelar nonton bareng film
Foto: Republika/Muhammad Nursyamsyi
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir bersama Wamen BUMN Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin dan Kartika Wirjoatmodjo menggelar nonton bareng film "Susi Susanti: Love All" bersama seluruh pegawai Kementerian BUMN dan awak media di Djakarta Theater, Jakarta, Senin (11/11) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta BUMN meniru perjuangan legenda bulutangkis Indonesia, Susi Susanti, dalam hal mengharumkan nama bangsa di kancah dunia. 

Erick begitu terenyuh dengan kisah Susi dalam film "Susi Susanti: Love All", di mana pengorbanan Susi diganjar dengan naiknya bendera merah putih diiringi lagu Indonesia Raya di pentas dunia sebagai sang juara.

Baca Juga

"Film ini mengajarkan bahwa kita ini bangsa besar, bangsa yang harus saling menghormati, saling menyayangi, kompak, kerja sama, menghasilkan yang terbaik, dan saya rasa filmnya wajib nonton," ujar Erick usai nonton bareng film "Susi Susanti: Love All" bersama pegawai Kementerian BUMN di Djakarta Theater, Jakarta, Senin (11/11) malam.

Erick berharap perjuangan keras Susi dapat menjadi inspirasi bagi anak-anak muda Indonesia. Hal ini yang menjadi alasan bagi Erick untuk menyaksikan film "Susi Susanti: Love All" bersama pegawai Kementerian BUMN agar dapat memetik hikmah dari perjuangan anak bangsa dalam mengharumkan Indonesia di pentas dunia.

"Saya sendiri mengajak teman-teman di BUMN karena ke depan BUMN harus menjadi lokomotif yang bisa bersaing di luar negeri," lanjut Erick. 

Sebagaimana perjuangan Susi yang merintis karier dari level daerah, nasional, hingga internasional, Erick pun ingin fokus membenahi BUMN dalam skala nasional. Pasalnya, Erick tak menampik banyak pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan dalam membenahi persoalan BUMN, seperti Jiwasraya hingga Krakatau Steel yang dalam kondisi tak sehat.

Erick memandang penguatan internal menjadi sangat penting karena menjadi pijakan sebelum bisa berbicara banyak di kancah internasional. 

"Bagaimana mau bersaing kalau badan kita sendiri belum siap, seperti hari ini lagi sakit, yang penting sekarang BUMN fokus kepada hal-hal yang hari ini dibutuhkan yaitu lebih banyak di dalam negeri dan banyak hal yang harus diperbaiki saat ini," kata Erick menambahkan. 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement