Ahad 10 Nov 2019 13:42 WIB

Bukalapak Fokus Bisnis Mitra untuk Perluas Inklusi Keuangan

Mitra Bukalapak telah membantu pemilik warung tradisional adaptif dengan teknologi.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Friska Yolanda
Bukalapak menjaring 1.000 mitra Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menggunakan teknoloqi Quick Response Indonesia Standard (QRIS) sebagai metode pembayaran digital. Uji coba telah dilakukan selama dua bulan.
Foto: Republika/Bayu Adji P
Bukalapak menjaring 1.000 mitra Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menggunakan teknoloqi Quick Response Indonesia Standard (QRIS) sebagai metode pembayaran digital. Uji coba telah dilakukan selama dua bulan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu unicorn Indonesia, Bukalapak menyatakan akan memfokuskan bisnis Mitra Bukalapak melalui warung-warung tradisional di setiap daerah. Lini bisnis itu dianggap sebagai penggerak utama yang dapat meningkatkan adopsi digital dan inklusi keuangan masyarakat.

"Mitra Bukalapak akan menjadi fokus bisnis hingga lima tahun ke depan karena dianggap sebagai platform penggerak utama," kata Presiden Bukalapak, Fajrin Rasyid dalam Siaran Pers diterima Republika.co.id, Ahad (9/11).

Baca Juga

Berdasarkan CLSA Report September 2019, diperkirakan terdapat enam juta warung tradisional yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia. Sementara itu, sejak Mitra Bukalapak diluncurkan dua tahun yang lalu, jumlah mitra saat ini telah berjumlah lebih dari 2,5 juta Mitra Bukalapak.

Fajrin mengatakan, warung-warung tradisional yang persebarannya hingga ke pelosok negeri merupakan pendorong geliat ekonomi yang berkontribusi terhadap 65 persen sampai 70 persen terhadap transaksi ritel Indonesia.

Selama dua tahun ini, katanya, Mitra Bukalapak telah membantu para pemilik warung tradisional dan masyarakat sekitarnya untuk lebih adaptif dengan teknologi.

Melalui Mitra Bukalapak, Bukalapak juga ikut mengenalkan sistem pembayaran baru kepada masyarakat melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Di satu sisi, membantu peningkatan kapasitas bisnis melalui penjualan token listrik, pulsa, dan produk virtual lainnya.

"Kami percaya teknologi itu harus dapat diakses oleh siapa saja dari berbagai latar belakang usia dan pendidikan untuk meningkatkan kualitas hidupnya," kata Fajrin.

Bukalapak, lanjut Fajrin, akan terus memperkuat peran warung sebagai penggerak perekonomian dan teknologi digital yang inklusif. Pada bulan Agustus lalu, Mitra Bukalapak mendukung Bank Indonesia dalam mengimplementasikan QRIS di 1000 Mitra Bukalapak untuk memungkinkan warung-warung tradisional dapat menerima pembayaran Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP). Seperti misalnya Link Aja, Gopay, OVO, DANA dan lainnya.

"Ke depannya, implementasi QRIS akan dilakukan di 10 ribu Mitra Bukalapak hingga Desember 2019, ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement