Warta Ekonomi.co.id, Surabaya
Bank Indonesia (BI) terus mendorong para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar produknya dapat menembus pasar luar negeri. Setelah berhasil menembus pasar Singapura, Malaysia, dan penjajakan dengan Jepang, kini Bank Sentral berancang-ancang untuk membuka akses UMKM ke pasar Timur Tengah dan China.
Kepala Perwakilan BI Provinsi Jawa Timur Difi Ahmad Johansyah mengatakan, potensi pasar di Timur Tengah sangatlah besar bagi UMKM di Indonesia, khususnya Jawa Timur. Salah satunya adalah katering perjalanan umrah.
"Kami sudah bicarakan bagaimana menembus pasar Timur Tengah, karena kami butuh untuk masuk ke pasar-pasar yang baru di luar pasar tradisional. Insyaallah nanti ada action plan untuk memfasilitasi karena pasarnya besar di sana. Contoh perjalanan umrah, itu kateringnya bisa dari lokal, itu kebutuhannya besar," ujar Difi di sela acara Festival Ekonomi Syariah (FESyar) 2019 di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (8/11/2019).
Baca Juga: Industri Keuangan Syariah Harus Akrab dengan Teknologi Digital
Selain Timur Tengah, BI melihat China juga mempunyai potensi pasar yang besar bagi UMKM Indonesia untuk memasarkan produknya di sana.
"Insyaallah tahun depan kami juga akan membuka akses ke China, kami sudah dapat tawaran dari perwakilan BI Beijing untuk mendatangkan buyer ke sini," paparnya.
Difi menuturkan, selain menyiapkan pasar baru di luar negeri, BI juga akan fokus untuk menyiapkan kesiapan UMKM itu sendiri. Pasalnya untuk memasarkan produk ke luar negeri, ada standardisasi yang diterapkan dan harus sesuai dengan selera pasar itu sendiri.
"Tentunya kalau mau datangkan buyer kami juga harus menyiapkan UMKM-nya, standardisasi dan segala macamnya. Itu menjadi program kami tahun depan, di samping Timur Tengah tadi," tuturnya.