Kamis 07 Nov 2019 12:22 WIB

Ini Platform Penghubung Influencer dengan Pelaku Usaha

Ada platform menjadi penghubung antara influencer dengan pelaku usaha.

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Allstars.id Platform Pertama Penghubung Influencer dengan Pelaku Usaha. (FOTO: Bernadinus Adi Pramudita)
Allstars.id Platform Pertama Penghubung Influencer dengan Pelaku Usaha. (FOTO: Bernadinus Adi Pramudita)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta -- Famous Allstars (FAS) meluncurkan platform Allstars.id yang menjadi platform penghubung antara influencer dan pelaku usaha. Allstars.id sendiri merupakan platform pertama di Indonesia yang menjadi penghubung antara influencer dengan pelaku usaha.

Salah satu yang menjadi target pasar Allstar sendiri adalah pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) yang ada di Indonesia. Kebutuhan pelaku usaha akan promosi melalui media sosial sendiri menjadi kebutuhan yang tidak terelakkan.

Baca Juga: Tindak Lanjuti Program Naikkan Kelas UMKM, Kemenkop dan UKM Jajaki Kerja Sama dengan Bukalapak

"Kami melihat ada kebutuhan yang besar dari usaha kecil dan menengah di Indonesia terhadap influencer dalam rangka meningkatkan brand awareness terhadap perusahaan dan produk mereka," kata Business Director Famous Allstars Alex Wijaya di Menara Rajawali, Rabu (6/11/2019).

Namun, kendala akan biaya atas persepsi bahwa penggunaan influencer untuk promosi yang dibilang mahal sering kali menghambat pelaku usaha untuk menggunakan influencer dalam melakukan promosi di media sosial. "Namun, ada persepsi bahwa influencer itu mahal," tambahnya.

Kendati aplikasi Allstars Indonesia sudah terdapat di Google Playstore sejak 8 April 2019, Alex menyebut peluncuran platform Allstars hari ini menandakan sudah sempurnanya pelayanan yang ada di aplikasi maupun laman daring Allstars.id.

"Appsnya sudah ada, kita sudah testing, kita sudah jalankan. Jadi, kita tidak mau hari ini meluncurkan platform yang masih versi Beta ya," ujar Alex.

Adapun menurut Alex, aplikasi Allstars Indonesia diperuntukkan bagi influencer yang ingin bergabung ke dalam platform Allstars. Sementara, untuk pelaku usaha yang ingin menggunakan jasa Allstars dapat mengakses melalui laman daringnya Allstars.id.

Allstars sendiri menyebut sudah memiliki 20 ribu lebih influencer yang bergabung ke dalam platformnya. Influencer yang bergabung berasal dari sektor yang beragam mulai dari food and beverages, fashion, travel, beauty, dan lain-lain. Alex menyebut influencer yang bergabung berasal dari seluruh Indonesia. Meski begitu, sebagian banyak dari influencer berada di lima kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, dan Semarang.

"Seperti Bali, Balikpapan, Makasar, kita ada influencer, tapi porsinya lebih kecil aja," ucapnya.

Untuk seorang influencer yang bergabung ke dalam platform Allstars, Alex menyebut bahwa tidak ada proses seleksi yang dilakukan untuk seseorang bergabung menjadi influencer. Proses verifikasi yang dilakukan lebih mengarah kepada keotentikan dari akun media sosial dan keabsahan followers-nya.

"Kita tidak ada proses filter. Yang kita filter hanya keaslian akun karena kita memastikan bahwa influencer yang terdaftar di kita bukan akun bodong," ujarnya.

Baca Juga: Gila!! Anak Buah Anies Sempat Usul Rp5 M Cuma untuk Promosi Influencer, Nasibnya Kini...

Influencer yang tergabung di Allstars sendiri berasal dari beragam media sosial. Alex menyebut influencer banyak berasal dari Facebook, YouTube, Twitter, dan Instagram. Namun, untuk sekarang proporsi jumlah influencer di Allstars didominasi oleh media sosial Instagram dan Twitter.

Dalam platform Allstars terdapat dua fitur utama yang bisa digunakan pelaku usaha yakni Allstars Assistant dan Allstars Project. Allstars Assistant akan menghubungkan pelaku usaha dengan influencer yang sesuai dengan target market-nya untuk menjalankan strategi pemasarannya melalui penerbitan konten yang didesain khusus bagi produk pelaku usaha.

Sementara, Allstars Project akan membantu pelaku usaha terhubung dengan influencer yang sesuai dengan anggaran dan meraih awareness melalui konten yang dipersiapkan sendiri. Fitur ini juga memungkinkan terjadinya tawar-menawar tarif dengan influencer.

Alex mengumpamakan jika ada pelaku usaha yang ingin menggunakan jasa influencer dengan biaya Rp100 ribu per unggahan di media sosial untuk mempromosikan produk baru, hal tersebut bisa saja terjadi jika influencer mau.

"Jika influencer-nya melihat 'eh ini lucu ya, menarik, tapi cuma Rp100 ribu. It's okay, I wanna help,' bisa lho," pungkasnya.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement