Selasa 05 Nov 2019 15:35 WIB

Go-Viet Masih 'Macet', Grab Tambah Kuat di Vietnam

Grab resmi bakal mengembangkan transportasi berbasis teknologi di Vietnam

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Saat Go-Viet Masih Alami 'Macet' di Aspal Vietnam, Grab Malah Tambah Kuat dengan Rencana . . . .. (FOTO: KR Asia)
Saat Go-Viet Masih Alami 'Macet' di Aspal Vietnam, Grab Malah Tambah Kuat dengan Rencana . . . .. (FOTO: KR Asia)

Warta Ekonomi.co.id, -- Grab resmi bakal mengembangkan transportasi berbasis teknologi di Kota Ho Chi Minh, area metropolitan di Vietnam. Berdasarkan laporan KrAsia, Grab akan membagikan data perjalanannya untuk mendukung basis data lalu lintas milik Kementerian Transportasi guna menganalisis dan memperkirakan kondisi lalu lintas di beragam rute.

"Ada potensi untuk meningkatkan penggunaan Grab di masa depan yang memungkinkan penduduk mengakses informasi rute bus atau metro di kota melalui aplikasi itu," kata Direktur Kementerian Transportasi, Tran Quang Lam, dikutip dari KrAsia, Selasa (5/11/2019).

Baca Juga: Dear Gojek dan Grab, Menhub Punya Pemintaan Lho Soal Mobil Listrik 

Selain itu, kedua pihak juga akan meluncurkan layanan motor listrik di beberapa wilayah pusat kota sebelum akhir 2019, lalu diperluas ke seluruh kota pada 2020.

Perusahaan menyampaikan, "kami dan pemerintah juga akan mempelajari solusi untuk mengintegrasikan layanan roda dua dan empat Grab dengan transportasi umum."

Sebelumnya, Grab juga telah memulai uji coba layanan bus bedasarkan permintaan pengguna dan meluncurkan GrabKitchen. Langkah-langkah itu dilakukan pascapengumuman investasi Grab pada Vietnam sebesar US$500 juta pada Agustus lalu.

 

Investor utama Grab, SoftBank juga bertemu dengan Perdana Menteri Vietnam, Nguyen Xuan Phuc di Tokyo pada Oktober untuk menunjukkan niat baik dan memperkuat pijakan Grab di negara tersebut.

Bulan depan, Perdana Menteri Phuc diperkirakan akan menyetujui rancangan terbaru dari dekrit perihal transportasi mobil, yang akan melegalkan layanan berbagi tumpangan untuk mobil setelah fase uji coba hampir empat tahun.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement