Selasa 05 Nov 2019 07:46 WIB

Jateng Segera Luncurkan Bank Khusus UMKM dan Petani

Bank UMKM merupakan merger 29 BPR dan BKK di Jateng.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Friska Yolanda
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menghadiri pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo-Ma'ruf Amin, di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Ahad (20/10).
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menghadiri pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo-Ma'ruf Amin, di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Ahad (20/10).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah segera meluncurkan sebuah lembaga keuangan (bank) khusus untuk UMKM dan petani. Keberadaan bank khusus UMKM dan petani ini diharapkan bisa memerankan fungsi intermediasi keuangan bagi pelaku UMKM dan pelaku usaha pertanian skala kecil.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengungkapkan, bank ini merupakan merger 29 Bank Perkreditan Rakyat dan Bank Kredit Kecamatan (BPR BKK) dari berbagai daerah di Jawa Tengah. Saat ini proses merger tersebut masih diurus oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan keberadaan bank baru tersebut juga telah diperkuat dengan peraturam daerah (perda).

"Harapan saya, bank khusus UMKM dan petani ini sudah bisa beroperasi pada awal tahun 2020 nanti," katanya di Semarang, Selasa (5/11).

Menurut gubernur, bank ini secara khusus memang ditujukan membantu akses permodalan bagi para pelaku UMKM dan petani yang ada di Jawa Tengah. Pada tahap awal, bank ini akan bakal beroperasi aset sebesar Rp 2,3 triliun dan akan berkembang secara bertahap sesuai dengan kemampuan pemprov dan kabupaten/kota.selaku pemegang saham.

Gubernur juga meminta kepada Bank Jateng selaku pembina bisa membantu agar mergernya juga bisa menggunakan sistem dan manajemen yang modern.

"Jadi kalau ada kesalahan bisa langsung terdeteksi, karena teknologi informasinya juga telah disiapkan," katanya. 

Dengan hadirnya bank khusus UMKM dan petani ini, diharapkan akan semakin memperkuat konsolidasi permodalan serta manajemen yang modern. Selain itu juga pelayanan lebih baik untuk menangani permasalahan permodalan UKM dan petani.

"Maka tidak hanya permodalan, dari sisi jejaring juga akan lebih terkonsolidasi," tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement