Ahad 03 Nov 2019 17:28 WIB

Saudi Aramco Siap Masuk Bursa Saham

IPO-nya Aramco membuat Arab Saudi menjadi lebih menarik bagi investor asing.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Friska Yolanda
Pejabat perusahaan minyak Arab Saudi, Aramco, tengah memeriksa sebuah pengeboran minyak di Arab Saudi.
Foto: AP
Pejabat perusahaan minyak Arab Saudi, Aramco, tengah memeriksa sebuah pengeboran minyak di Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Perusahaan minyak, Saudi Aramco pada Ahad (3/11) menyatakan siap melakukan penawaran saham perdana di bursa efek kerajaan, Saudi Tadawul. Gubernur Dana Investasi Publik sekaligus Ketua Dewan Saudi Aramco, Yasir Utsman Al-Rumayyan mengatakan bahwa perusahaaan telah menerima konfirmasi dari Saudi Tadawul untuk menjadi perusahaan tercatat di bursa. Hal itu akan memulai proses initial public offering (IPO) secara resmi bagi Saudi Aramco.

"Pemegang saham terbesar adalah Saudi (kerajaan). Satu hal yang tidak berubah dari perusahaan adalah keinginan untuk tumbuh dan terus berekspansi," kata Rumayyan, sebagaimana dilansir dari Arab News, Ahad (3/11).

Ia menuturkan, masuknya Saudi Aramco ke Saudi Tadawul akan membuat Arab Saudi menjadi lebih menarik bagi investor asing. Meskipun, ia pun belum bisa merinci pembagian porsi antara investor asing maupun lokal yang ditargetkan masuk ke emiten Saudi Aramco. Sementara itu, soal harga penawaran juga masuk dihitung oleh perusahaan saat ini.

"Persentase lokal dan internasional akan ditentukan kemudian setelah kita adakan penawaran umum," kata Rumayyan.

Sementara itu, Kepala Eksekutif Saudi Aramco, Amin H Nasser, menuturkan, penawaran saham kepada publik menjadi langkah untuk memberikan peluang bagi warga Saudi ataupun asing untuk memiliki saham di Aramco. Saudi Aramco, kata Amin, merupakan perusahaan yang telah fokus untuk memajukan teknologi perminyakan untuk menuju industri yang ramah lingkungan.

Ia pun menyebut, perusahaan akan mengumumkan dividen tunai setidaknya sebesar 75 miliar dolar AS. "Sesuai dengan kebijakan Dewan Saudi Aramco, dan mempertimbangkan sejumlah faktor, perusahaan bermaksud untuk mengumumkan dividen minimal 75 miliar dolar AS pada tahun kalender 2020," ujar dia.

Amin menambahkan, penawaran saham terbuka untuk investor perorangan maupun institusi akan tetap tunduk pada aturan yang berlaku. Di antaranya mengenai pembatasan penjualan, disposisi, atau penerbitan saham tambahan. Semuanya akan tetap mengikuti prosedur.

Adapun penawaran saham akan dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama untuk investor institusi yang memenuhi syarat, dan tahap kedua untuk investor perorangan yang terdiri dari warga Arab Saudi, maupun non-Saudi yang berasal dari negara-negara teluk.

"Investor perorangan yang telah memiliki banyak lembaran saham dan dimiliki secara terus menerus selama 180 hari sejak tanggal pertama penawaran saham perdana, berhak menerima bonus maksimal 100 lembar saham," kata dia.

Sebagai informasi, Aramco mencatat pendapatan perusahaan pada kuartal III 2019 ini mencapai 244 miliar dolar AS, dengan laba bersih 68 miliar dolar AS dan arus kas bebas 59 miliar dolar AS. Selama sembilan bulan terakhir, Saudi Aramco tercatat mengeluarkan belanja modal sebesar 23 miliar dolar AS.

Otoritas Pasar Modal (CMA) Arab Saudi sebelumnya menyatakan bahwa permohonan Saudi Aramco untuk masuk ke pasar modal dengan menawarkan sebagian sahamnya telah disetujui. Prospektus Aramco akan dipublikasikan sebelum penawaran saham perdana dilakukan. Prospektus tersebut akan mencakup seluruh informasi yang perlu diketahui oleh para calon investor, termasuk investasi perusahaan, laporan keuangan, kegiatan perusahaan, hingga manajemen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement