REPUBLIKA.CO.ID, ROTTERDAM -- Arab Saudi dan Belanda pada Kamis (11/5/2023) menandatangani nota kesepahaman untuk berkolaborasi dalam pengembangan energi hijau dan hidrogen.
"Belanda bisa menjadi tujuan utama pengangkutan hidrogen yang berasal dari sumber energi terbarukan dari Arab Saudi ke Eropa," kata Menteri Energi Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman pada World Hydrogen Summit di Rotterdam dilansir Reuters, Kamis (11/5/2023).
Hal senada disampaikan perusahaan minyak Arab Saudi, Saudi Aramco, yang disiarkan Saudi Press Agency, Jumat (12/5/2023). Aramco membantah laporan media yang mengeklaim bahwa rencana hidrogen birunya ditunda. Aramco menegaskan bahwa klaim tersebut tidak akurat.
Dalam sebuah pernyataan hari ini, Aramco menegaskan bahwa tujuannya untuk memproduksi hingga 11 juta ton amoniak biru, pembawa hidrogen biru, pada 2030 tetap tidak berubah. Aramco menyampaikan, perusahaan bekerja dengan calon pelanggan dan pemangku kepentingan lainnya di seluruh dunia, membuat kemajuan nyata di seluruh rantai nilai hidrogen biru.
Ini termasuk menerima sertifikasi independen pertama di dunia dengan Saudi Basic Industries Corp. (SABIC) untuk produksi amonia biru dan hidrogen biru. Selain juga mengirimkan tiga pengapalan amonia biru ke pelanggan di Asia.