REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Studi GoBear Financial Health Index (FHI) menyebut sebanyak 63 persen orang Indonesia tidak memiliki tabungan yang cukup selama enam bulan apabila mereka kehilangan pekerjaan. Hasil tersebut disebabkan lemahnya kesadaran kalangan masyarakat mengenai keuangan.
Fakta-fakta tersebut membuat GoBear berusaha membantu masyarakat untuk mengerti dan memahami agar dapat mengatasi masalah keuangan baik pribadi maupun keluarga. Country Director GoBear Indonesia Tris Rasika mengatakan platform GoBear Indonesia berfungsi untuk membantu pengguna menemukan produk keuangan yang paling tepat berdasarkan profil dan kebutuhan mereka.
“Lewat situs GoBear, siapapun bisa mengakses produk keuangan yang dicari, secara singkat/sederhana dan transparan. Para pengguna hanya perlu memasukkan profil dan akan keluar rekomendasi produk keuangan yang paling tepat dan sesuai dengan profilnya. Mereka juga dapat membandingkan produk keuangan yang tersedia dengan lebih mudah,” ujarnya saat konferensi pers di Satrio Tower, Jakarta, Rabu (30/10).
GoBear telah hadir di tujuh lokasi Asia diantaranya Indonesia, Singapura, Hong Kong SAR, Malaysia, Filipina, Thailand dan Vietnam. GoBear Indonesia sudah tercatat di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan No. S- 97/MS.72/2019 dan tergabung sebagai anggota di Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH).
Adapun metode survei yang digunakan adalah wawancara kuantitatif secara online dengan karakteristik responden yang beragam di empat lokasi Asia, yaitu Indonesia, Hong Kong SAR, Singapura dan Thailand. Usia mulai dari 18-65 tahun, jumlah gender yang seimbang, pendapatan bulanan, hingga akses internet yang mereka miliki.