Selasa 29 Oct 2019 05:53 WIB

Datangkan Pesawat Airbus, Langkah Batik Air Dinilai Tepat

Batik Air diharapkan dapat mendulang keuntungan dari kehadiran Airbus.

Rep: Rahayu Subekti / Red: Friska Yolanda
Maskapai Batik Air mendatangkan pesawat generasi modern kategori badan lebar, Airbus 330-300 CEO untuk melayani penumpang umrah di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten pada Senin (28/10). Armada tersebut direncanakan melayani penerbangan umrah dari Jakarta, Medan, Solo ke Jeddah dan Madinah.
Foto: Republika/Dedy D Nasution
Maskapai Batik Air mendatangkan pesawat generasi modern kategori badan lebar, Airbus 330-300 CEO untuk melayani penumpang umrah di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten pada Senin (28/10). Armada tersebut direncanakan melayani penerbangan umrah dari Jakarta, Medan, Solo ke Jeddah dan Madinah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Maskapai full service Batik Air sudah mendatangkan pesawat baru bertipe Airbuss 330-300 CEO. Pengamat penerbangan Indonesia Aviation Center Arista Atmadjati menilai langkah tersebut dinilai tepat.

Terlebih saat ini pasar Boeing yang juga pesaing Batik Air yakni Garuda Indonesia menggunakan tipe pesawat tersebut. “Airbus sekarang kalau saya lihat produknya memang lagi di atas angin dibandingkan Boeing,” kata Arista kepada Republika.co.id, Senin (28/10).

Baca Juga

Arista menuturkan apalagi saat ini Boeing tengah bermasalah dengan tipe pesawat B 737 Max 8. Bahkan, kata Arista, dari kabar yang saat ini berkembang karyawan Boeing dilanda keletihan lembur.

“Ini jadi beberapa produknya (Boeing) justru malah dipertanyakan. Jadi memang kondisinya saat ini Airbus sedang di atas Boeing,” tutur Arista.

Hanya saja, Arista berharap dengan mendatangkan pesawat berkapasitas besar, Batik Air tetap bisa mendulang untung dari langkahnya tersebut. Terlebih untuk bersaing dengan Garuda Indonesia.

 “Semoga begitu artinya (Batik Air) ada kemampuan untuk membayar cicilan, semoga begitu,” ujar Arista.

Hingga kuartal pertama 2020, maskapai menargetkan telah memiliki tiga armada Airbus 330-300 CEO untuk ekspansi bisnis penerbangan jarak jauh. Presiden Direktur Lion Air Group Edward Sirati menuturkan, pasar wisatawan asing asal Cina dan Australia terus tumbuh dalam beberapa tahun terakhir.

Untuk itu, Edwaed yakin perusahaan berani mengambil langkah untuk membeli Airbus 330-300 CEO demi menangkap peluang pasar dari dua negara tersebut. Pesawat kedua dan ketiga Airbus 330-300 CEO direncanakan datang ke Indonesia pada Januari-Februari 2020. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement