Selasa 22 Oct 2019 09:31 WIB

Regulator Targetkan Boeing 737 Max 8 Terbang Januari 2020

Uji terbang Boeing telah direncanakan pada pertengahan November 2019.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolanda
Pesawat Boeing 737 MAX 8 tengah uji terbang di lapangan udara Seattle, Amerika Serikat.
Foto: AP Photo/Ted S. Warren
Pesawat Boeing 737 MAX 8 tengah uji terbang di lapangan udara Seattle, Amerika Serikat.

REPUBLIKA.CO.ID, COLOGNE -- Regulator peberbangan Eropa menargetkan pesawat tipe Boeing 737 Max 8 dapat terbang kembali paling cepat pada Januari 2020. Pejabat keselamatan penerbangan Eropa mengungkapkan kepada Reuters, Selasa (22/10)  hal tersebut dipastikan bisa dilakukan setelah uji coba terbang oleh pilot Eropa. 

“Bagi saya itu akan menjadi awal tahun depan, jika semuanya berjalan dengan baik," kata Direktur Eksekutif Badan Keamanan Penerbangan Uni Eropa (EASA) Patrick Ky, Jumat (18/10) malam. 

Patrick mengatakan EASA sudah merencanakan uji terbang Boeing 737 Max 8 pada pertengahan Desember 2019. Hal itu menurutnya menjadi langkah sebelum mengoperasikan kembali Boeing 737 Max 8 pada Januari 2020. 

Dia memastikan dengan kembalinya penerbangan Boeing 737 Max 8 akan dikoordinasikan dengan regulator penerbangan Amerika Serikat (AS) yakni Federal Aviation Administration (FAA). Hanya saja, Patrick mengakui EASA dan FAA memiliki proses dan persyaratan konsultasi yang sedikit berbeda.

“Jadi kita mungkin berakhir dengan perbedaan waktu beberapa minggu tetapi kita tidak berbicara tentang enam bulan. Kita berbicara tentang penundaan yang jika itu terjadi sebagian besar disebabkan oleh proses atau teknis administrasi," jelas Patrick. 

Hanya saja, EASA belum bisa memperkirakan kapan regulator penerbangan Amerika Serikat (AS) mencabut larangan penerbangan Boeing 737 Max 8. EASA menilai jika kepastian tersebut lama diberikan akan berdampak lebih lama bagi pengguna Boeing 737 Max 8. 

Sebelumnya, Boeing mengatakan akan mencabut larangan penerbangan Boeing 737 Max 8 pada akhir 2019. Hal tersebut dapat dilakukan setelah perubahan pada perangkat lunak kokpit dan pelatihan setelah dua kecelakaan fatal yang memicu larangan terbang Boeing 737 Max 8. 

FAA memiliki tanggung jawab utama untuk mencabut larangan tersebut. Selanjutnya diperkirakan akan diikuti oleh regulator lain termasuk EASA, tetapi muncul kekhawatiran regulator penerbangan negara lain akan lebih lama mengikuti langkah FAA. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement