Selasa 20 May 2025 16:14 WIB

Garuda Tambah Armada Pesawat, Erick Thohir Buka Pintu untuk Boeing

Garuda Indonesia kembali jalin kontrak baru dengan Boeing demi tambah armada pesawat.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ahmad Fikri Noor
Menteri BUMN Erick Thohir.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Menteri BUMN Erick Thohir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir kembali membuka pintu bagi Boeing untuk memasok armada pesawat ke Garuda Indonesia. Erick menyampaikan, penambahan armada pesawat merupakan hal krusial dalam memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia.

"Pengadaan pesawat itu kita bicara sama Boeing. Kita sudah punya kontrak dulu, tetapi pernah ada kejadian yang kurang baik, kalau Bapak-Ibu ingat pernah ada kecelakaan pesawat dulu, nah di situ lah kita tidak menindaklanjuti kontrak tersebut," ujar Erick saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (20/5/2025).

Baca Juga

Pascakejadian tersebut, Erick mengatakan, Boeing telah melakukan sejumlah perbaikan sistem dan teknologi pesawat. Erick menyampaikan, seluruh negara pun telah memberikan lampu hijau atas peningkatan sistem dan teknologi Boeing.

"Kita kemarin salah satunya memasukkan lagi kebutuhan pesawat ini kepada mereka, tetapi bukan kontrak lama, (tapi) kontrak yang baru dengan jumlah yang sama," sambung Erick.

Erick menyampaikan, keterbatasan armada berdampak besar terhadap meningkatnya harga tiket pesawat. Erick mengatakan, upaya menahan laju peningkatan harga tiket tak cukup hanya dengan melakukan efisiensi, melainkan juga melalui penambahan armada pesawat.

"Ini sebagai catatan yang kita mau lihat seperti apa pengadaan-pengadaan yang bisa mereka penuhi dan ini yang kita harapkan juga untuk bisa mengisi penambahan pesawat yang ada tentu di Garuda," lanjut pria kelahiran Jakarta tersebut.

Erick mengatakan, rencana pengadaan pesawat dari Boeing menjadi salah satu topik dalam negosiasi perdagangan antara Indonesia dengan Amerika Serikat. Selain itu, lanjut Erick, Amerika Serikat juga berharap adanya peningkatan investasi dari BUMN di Negeri Paman Sam.

"Kalau ada pun investasi nanti pihak Danantara yang akan mereviu karena memang kalau sudah investasi di sana (Danantara), tetapi yang disepakati kemarin tentu sebuah perusahaan yang sudah brownfield, memproduksi, menghasilkan, bukan yang masih eksplorasi," kata Erick.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement