Warta Ekonomi.co.id, -- Pendapatan Huawei di kuartal III meningkat hingga 27%, didukung oleh lonjakan pengiriman ponsel pintar yang dirilis sebelum prediksi dampak Daftar Hitam Amerika Serikat terhadap bisnisnya dipublikasikan.
Raksasa teknologi itu mencatatkan pertumbuhan pendapatan dalam tiga kuartal berturut-turut, mencapai 24,4% menjadi 610,8 miliar yuan. Sementara, pada kuartal III ini pendapatan Huawei meningkat menjadi 165,29 miliar yuan (US$23,28 miliar), berdasarkan pernyataan perusahaan sebelumnya.
“Pengiriman global Huawei melonjak dengan cepat pada kuartal ketiga meskipun masih masuk ke Daftar Hitam AS,” kata Wakil Presiden Bidang Mobilitas di Konsultan Canalys, Nicole Peng, dikutip dari Reuters, Kamis (17/10/2019).
Baca Juga: Tak Acuh Imbauan Amerika Serikat, Kebijakan 5G Jerman Untungkan Huawei
Ponsel pintar teranyarnya, Mate 30 yang tak dilengkapi versi sistem operasi Android berlisensi mulai dijual bulan lalu. Namun, pengiriman kuat AS dinilai didukung oleh perangkat yang meluncur sebelum larangan AS, menurut Peng.
Pada Agustus lalu, pendapatan unit ponsel perusahaan menurun sekitar US$10 miliar tahun ini.
Peng menambahkan, “hasil pendapatan Q3 benar-benar mengesankan, mengingat tekanan luar biasa yang dihadapi perusahaan. Namun perlu dicatat, prospek jangka panjangnya belum jelas.”
Sekadar informasi, Huawei telah masuk ke dalam Daftar Hitam AS sejak Mei, membuatnya terisolasi dari kegiatan bisnis dengan perusahaan AS. Hal itu mau tak mau mengurangi sumber pendapatan perusahaan China itu. Hukuman Huawei ditangguhkan hingga November, artinya perusahaan akan kehilangan akses ke perusahaan teknologi bulan depan.
Tahun ini, Huawei telah mengirimkan 185 juta ponsel pintar. Berdasarkan pernyataan dan perkiraan sebelumnya dari lembaga riset Strategy Analytics menunjukkan lonjakkan 29% dalam pengiriman kuartal III.
Namun, pertumbuhan pada kuartal ketiga melambat dari kenaikan 39% pada kuartal I. Huawei pun tak membeberkan angka untuk kuartal II, tetapi mengklaim peningkatan pendapatan hingga 23,2% pada paruh pertama.
Juru Bicara Huawei, Joe Kelly menjelaskan, “kinerja kuat kami di kuartal III menunjukkan kepercayaan pelanggan pada teknologi dan layanan kami, terlepas dari tindakan dan tuduhan tak berdasar dari sejumlah pemerintah nasional.”