Rabu 16 Oct 2019 12:33 WIB

OVO Hadirkan Smart Vending Machine dengan Data Analitik

OVO meluncurkan smart vending machine pertama yang memiliki kemampuan analitik data

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
OVO Hadirkan Smart Vending Machine dengan Data Analitik Komprehensif. (FOTO: Bernadinus Adi Pramudita)
OVO Hadirkan Smart Vending Machine dengan Data Analitik Komprehensif. (FOTO: Bernadinus Adi Pramudita)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta -- Perusahaan rintisan sektor pembayaran OVO hari ini meluncurkan Smart Cube, smart vending machine pertama di Indonesia yang memiliki kemampuan analisis data.

Melalui kemampuan analisis data ini, OVO Smart Cube menjadi salah satu channel yang dapat digunakan brand untuk membangun interaksi yang lebih kuat dengan penggunanya.

"OVO Smart Cube merupakan smart vending machine yang memiliki kemampuan real-time data analysist dengan menyuguhkan pengalaman digital interaktif, sehingga mampu menyesuaikan produk serta layanan dengan kebutuhan dan kebiasaan pengguna," kata Chief Data Officer OVO Vira Shanty di Jakarta, Selasa (15/10/2019).

Baca Juga: Resmi Jadi Unicorn, Ini Target OVO ke Depan

"Kemampuan real-time data analysist dari OVO Smart Cube dapat merekam secara lengkap tingkah laku dan demografi pelanggan yang bertransaksi di smart vending machine tersebut seperti usia, jenis kelamin, lokasi, spending power, dan device yang mereka gunakan," tambahnya.

OVO Smart Cube dilengkapi dengan beberapa inovasi fitur yang dapat dimanfaatkan oleh banyak brand untuk mendekatkan diri dengan konsumennya, seperti memberikan contoh produk (product sampling), penjualan (selling), survei, pemasangan iklan (advertising), layanan isi ulang (top-up), beragam voucer, serta menampilkan video iklan dari banyak brand untuk menawarkan produk mereka.

Persaingan digital marketing sekarang disebut Vina juga menuntut adanya interaksi antara brand dan konsumen.

"Di tengah kemajuan digital teknologi, marketer kini berlomba-lomba untuk melakukan pendekatan pemasaran yang berpusat pada konsumen (customer centric) yang menuntut interaksi yang lebih bermakna antara brand dengan konsumennya," ucapnya.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement