Senin 14 Oct 2019 14:30 WIB

Dana Pinjaman Pemerintah Diharapkan Dorong Sektor Riil

Penyaluran dana bergulir ke depan diharapkan fokus menyasar koperasi.

Rep: M Nursyamsi/ Red: Friska Yolanda
Ilustrasi Koperasi Warga
Foto: Foto : MgRol_93
Ilustrasi Koperasi Warga

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Koperasi (Kemenkop) dan UKM terus memberikan bantuan perkuatan modal usaha melalui pinjaman atau pembiayaan dana bergulir dari LPDB-KUMKM kepada pelaku usaha di tanah air. Sekretaris Kemenkop dan UKM Rully Indrawan berharap bantuan dana pinjaman pemerintah tersebut dapat mendororong peningkatan sektor riil. 

Hal ini dia katakan saat meresmikan Unit Toko Bangunan ke-4, Minimarket ketiga dan Grosir Warung BMI kedua di Kota Serang, Banten, Senin (14/10). Rully menyampaikan, beberapa waktu sebelumnya pinjaman dana bergulir dari LPDB diputuskan untuk dimoratorium, tetapi saat ini sudah dilanjutkan kembali. Rully berharap penyaluran dana bergulir ke depan fokus menyasar koperasi, kelompok usaha pemula di kampus-kampus, pesantren, petani, peternak dan UKM kelompok ibu-ibu.

"Provinsi Banten ini bisa jadi percontohan untuk pesantren sehingga kegiatan ekonomi pesantren kita kembangkan," ujar Rully dalam keterangan tertulis yang diterima //Republika.co.id di Jakarta, Senin.

Dalam kesempatan tersebut, Rully meresmikan beroperasinya Unit Toko Bangunan keempat, Minimarket ketiga dan Grosir Warung BMI kedua, sebagai unit Usaha dari Koperasi Benteng Muamalah Indonesia. Hadir dalam acara itu antara lain Wagub Banten Andika Hazrumy dan Direktur Utama LPDB-KUMKM Braman Setyo.

Kopmen BMI baru berdiri pada Februari 2019 dan saat ini anggotanya telah berjumlah 75.941 orang. Yang membanggakan adalah pada umur yang relatif singkat ini, koperasi tersebut telah memiliki 4 toko bangunan, 3 minimarket dan 2 warung grosir.

Sebagaimana diketahui Kopmen BMI lahir dari kebutuhan para anggota koperasi yang telah ada terdahulu yaitu Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (Kopsyah BMI) dan masyarakat sekitar yang ingin melakukan usaha di bidang retail dan grosir.

"Model pengembangan usaha yang telah dilakukan oleh Kopmen BMI ini dapat dijadikan model bagi koperasi-koperasi lain dalam memberi pelayanan kepada anggotanya," ucap Rully.

Rully menegaskan, tujuan koperasi untuk menyejahterakan anggota. Oleh karena itu kata dia, dengan adanya usaha ritel dan dan grosir BMI tersebut, diharapkan segala keperluan anggota dapat disediakan oleh koperasi dengan harga yang kompetitif dan kualitas yang baik.

"Saya berharap usaha yang telah dilakukan oleh pengurus dan anggota koperasi untuk mengembangkan usaha ritel dan grosir ini dapat lebih ditingkatkan di kemudian hari," kata Rully.

Wagub Banten Andika Hazrumy mengatakan Banten sedang menghadapi masalah pengangguran terbuka dan kemiskinan. Namun menurut dia, pemberdayaan koperasi bisa menjadi jalan keluar untuk mengatasi masalah tersebut. Oleh karena itu, Pemprov Banten telah mengeluarkan kebijakan untuk mendukung pengembangan koperasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement