REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan menilai langkah Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi yang akan memindahkan keberangkatan Kereta Api Jarak Jauh yang semula dari Gambir ke Manggarai adalah tepat. Meski rencana ini menuai kritik dari Mantan Menhub, Ignatius Jonan.

"Kita serahkan ke ahlinya yang perhubungan. Jadi kita harus belajar menghormati bidang yang menanganinya. pak budi karya sudah lapor saya," ujar Luhut di Kantornya, Jumat (11/10).

Luhut menilai rencana Budi Karya untuk merelokasi keberangkatan kereta jarak jauh sudah penuh pertimbangan. Ia merasa, Budi Karya tentu sudah penuh perhitungan atas hal ini.

Sayangnya, rencana tersebut dikritisi Jonan yang saat ini menjabat sebagai Menteri ESDM. Jonan menilai langkah relokasi ini tak tepat. Melalui akun media sosial, instragramnya, Jonan menilai lalu lintas di kawasan Manggarai masih menantang. Selain itu, Stasiun Manggarai adalah stasiun pengendali dari banyak arah perjalanan kereta api, termasuk tujuan kereta bandara.

"Pengalihan ke Stasiun Manggarai tidak tepat," Selasa kemarin.

Jonan lebih lanjut berkicau bahwa Stasiun Gambir harus tetap melayani kereta api jarak jauh. Ia mencontohkan seperti Tokyo Central Station dan banyak central station lain di banyak kota besar di dunia.

Pihak PT KAI berencana memberlakukan Stasiun Gambir tak lagi melayani kereta jarak jauh mulai 2021. Sebagai gantinya, seluruh kereta jarak jauh bakal dipusatkan di Stasiun Manggarai. Stasiun Gambir akan melayani KRL Commuter Line, yang selama ini tak bisa disinggahi oleh KRL.

Selain kereta jarak jauh kelas ekonomi dan bisnis, kelas eksekutif juga tak akan lagi singgah di Gambir. Kereta jarak jauh kelas eksekutif juga wajib mampir Stasiun Manggarai nantinya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika