Kamis 10 Oct 2019 16:17 WIB

Harga Melesat, Bisnis Emas Tamasia Naik 50 Persen

Harga emas diprediksi bisa mencapai Rp 800-900 ribu per gram di akhir tahun

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Nidia Zuraya
 Co-Founder dan CEO Tamasia Muhammad Assad menjelaskan aplikasi digital jual beli emas secara syariah, Rabu (11/10).
Foto: Republika/Yasin Habibi
Co-Founder dan CEO Tamasia Muhammad Assad menjelaskan aplikasi digital jual beli emas secara syariah, Rabu (11/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Harga emas yang terus menanjak membuat pertumbuhan pembelian emas di platform jual beli emas digital Tamasia juga melesat. CEO PT Tamasia Global Sharia, Muhammad Assad menyampaikan animo masyarakat semakin tinggi karena kenaikan harga.

"Animo masyarakat justru makin tertarik, penasaran, orang Indonesia justru makin mahal makin dikejar," kata Assad kepada Republika, Kamis (10/10).

Baca Juga

Ia menyampaikan kenaikan pembelian emas di Tamasia berkisar antara 30-50 persen dalam tiga bulan terakhir dari biasanya sekitar 10 persen. Puncaknya terjadi pada bulan Agustus 2019 saat pertumbuhan bulanan mencapai 50 persen.

Assad memprediksi harga emas bisa mencapai Rp 800-900 ribu di akhir tahun. Hal tersebut karena kondisi ekonomi dunia semakin tidak stabil, sehingga semakin banyak yang memilih instrumen pelindung nilai, safe haven yakni emas.

Selain itu, sejumlah bank sentral di dunia juga menurunkan suku bunganya. Ini membuat masyarakat cenderung menarik dana dari perbankan. Mereka lebih memilih penempatan pada investasi. Namun, kondisi indeks harga saham yang terus merosot membuat peminatnya berkurang.

"Kita lihat di Indonesia, IHSG kemarin turun lumayan, jadi banyak yang larinya ke emas lagi," katanya.

Kemudian, gaya hidup syariah terus menjamur. Artinya, komunitas Muslim punya kecenderungan untuk menempatkan dananya pada instrumen yang aman dan sesuai dengan syariah. Tamasia punya posisi strategis karena mendeklarasikan diri sebagai platform jual beli emas yang syariah.

Menurut Assad, selain faktor harga, peningkatan pembelian emas juga karena semakin luasnya jaringan Tamasia setelah bekerja sama dengan beberapa pihak. Yang terbaru, Tamasia akan segera masuk pada ekosistem Grab yang akan memperluas jangkauan pasar.

Assad mengatakan Tamasia ikut program Grab Venture Velocity (GVV) yang bertujuan mendukung start up untuk terus berkembang. Setelah lulus dari program, Tamasia akan masuk ekosistem Grab melalui kerja sama dengan GrabKios.

Tamasia memiliki dua produk yakni tabungan emas dan cicilan emas. Tabungan emas punya porsi lebih besar sebesar 80 persen. Pertumbuhannya pun lebih pesat dibanding cicilan emas karena terjangkau mulai pembelian Rp 10 ribu.

Hingga akhir tahun, Tamasia menargetkan pertumbuhan sekitar 30 persen. Fokus utamanya yakni memperbanyak pengguna yang saat ini berjumlah sekitar 300 ribu akun. Diakhir 2019, diharapkan jumlahnya mencapai 500 ribu nasabah.

Sejumlah strategi dipersiapkan oleh Tamasia. Selain meningkatkan partnership, Tamasia juga fokus pada kampanye sesuai sasaran pasarnya yakni milenial. Misal dengan menggunakan sosial media, hingga kampanye pejuang mahar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement