REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah segera mengumumkan kenaikan sejumlah ruas jalan tol. Direncanakan sosialisasi tarif ini akan dilakukan setelah pelantikan presiden.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan tarif sejumlah ruas tol dijadwalkan naik memasuki akhir tahun ini.
“Nanti setelah tanggal 20 baru kita sosialisasikan (penyesuaian tarif tol),” ujarnya saat ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat (4/10).
Menurutnya penetapan penyesuaian tarif tol harus terlebih dahulu disosialisasikan. Namun, melihat beberapa terakhir situasi yang tak mendukung maka hal ini dihindari agar tidak menjadi polemik bagi masyarakat.
“Harusnya sosialisasi tapi dengan kondisi seperti ini jadi nanti supaya tidak gaduh,” ucapnya.
Basuki menyebut saat ini pemerintah baru memutuskan satu ruas tol yang akan dinaikkan tarifnya yakni Jakarta-Tangerang. “Belum ada lagi yang diajukan. Tol Jakarta-Tangerang sudah kita tetapkan,” ujarnya
Menurutnya pemerintah masih melakukan evaluasi terkait Standar Pelayanan Minimum (SPM). “Sekarang kita mau lihat SPM-nya, kalau tidak memenuhi SPM tidak akan dinaikkan,” ucapnya.
Kendati demikian, Basuki menyebut sebanyak 21 ruas tol belum tentu akan disesuaikan tarifnya. Sebab, kebijakan menaikkan tarif tidak hanya dilihat berdasarkan periode waktu dua tahun sekali.
“Tidak hanya karena dua tahun (naikkan tarif tol). Kalau sudah SPM tidak dipenuhi maka tidak naik,” ucapnya.
Sementara Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Danang Parikesit menambahkan., proses evaluasi standar pelayanan minimum sudah berlangsung sejak beberapa bulan terakhir.
“Bulan ini sama bulan kemarin sudah mulai pengukuran SPM dan hasilnya segera kita evaluasi. Setelah itu kalau sudah memenuhi, kita akan ajukan ke pak menteri (Basuki) untuk penyesuaian tarif,” jelasnya.