Selasa 01 Oct 2019 14:32 WIB

BPS Ungkap Dampak Blackout Terhadap Jumlah Penumpang

Jumlah penumpang kereta turun tajam dibandingkan Juli 2019.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Friska Yolanda
KRL Commuter Line berhenti menaikan dan menurunkan penumpang di Stasiun Cilebut, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (10/9/2019).
Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
KRL Commuter Line berhenti menaikan dan menurunkan penumpang di Stasiun Cilebut, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (10/9/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto menyampaikan penurunan jumlah penumpang kereta api di Jawa dan Sumatera pada Agustus 2019 sebanyak 35,2 juta penumpang. Jumlah ini turun 9,85 persen dibandingkan Juli 2019 yang sebanyak 39 juta penumpang.

Menurut Suhariyanto, dari jumlah tersebut, sebagian besar adalah penumpang Jabodetabek yang merupakan penumpang pelaju (commuter) yaitu sebanyak 27,7 juta penumpang atau 78,58 persen dari total penumpang kereta api. "Jumlah penumpang kereta api turun tajam yakni turun 9,82 persen dari 38 juta penumpang pada Juli 2019 menjadi 35 juta penumpang pada Agustus 2019," ujar dia di Kantor BPS, Jakarta, Selasa (1/10).

Baca Juga

Suhariyanto menilai penurunan jumlah penumpang, terutama untuk kereta commuter line Jabodetabek lantaran kejadian pemadaman listrik total atau blackout yang terjadi di Jabodetabek pada awal Agustus yang mengakibatkan berhenti beroperasinya sejumlah kereta commuter.

"Kita ingat di awal Agustus terjadi pemadaman listrik, ada pembatalan 240 perjalanan yang berdampak pada penurunan jumlah kereta," ucap Suhariyanto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement