Ahad 29 Sep 2019 14:25 WIB

Lion Air Layani Penerbangan Umrah dari 11 Kota

Lion Air mengoperasikan 3 Airbus 330-300 dan 2 Airbus 330-900NEO untuk angkut umrah

Rep: Imas Damayanti/ Red: Nidia Zuraya
Pesawat Lion Air
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Pesawat Lion Air

REPUBLIKA.CO.ID, SURAKARTA -- Maskapai Lion Air dengan kode penerbangan JT mulai melayani penerbangan umrah 1441 Hijriah secara langsung dari Indonesia ke Madinah dan Jeddah. Layanan ini diberikan untuk mengakomodasi penerbangan umrah dari 11 kota di Tanah Air.

Adapun 11 kota penerbangan asal antara lain Medan, Padang, Pekanbaru, Batam, Palembang, Jakarta, Solo, Surabaya, Balikpapan, Banjarmasin, dan Makassar. Rencananya, Lion Air mengoperasikan tiga Airbus 330-300 dengan kapasitas 440 kursi dan dua Airbus 330-900NEO (433 kursi). Rata-rata pesawat yang digunakan diklaim masih berusia muda.

Baca Juga

"Seluruh pesawat telah menjalani perawatan intensif, dalam kondisi terbaik dan airworthy for flight (laik terbang)," kata Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro, dalam siaran pers yang diterima Republika, Ahad (29/9).

Danang melanjutkan, dalam operasional setiap penerbangan, Lion Air diklaim selalu patuh dan menerapkan budaya keselamatan (safety culture). Keseriusan inilah yang menegaskan Lion Air, kata dia,  mengutamakan aspek keselamatan dan keamanan penerbangan (safety first).

Pengoperasian Airbus 330-900NEO, lanjutnya, menjadi bagian dari langkah strategis Lion Air guna memperkuat pengembangan bisnis penerbangan jarak jauh (long haul) yang memerlukan waktu tempuh lebih dari 13 perjalanan tanpa henti (nonstop). Adapun spesifikasi 330-900NEO bertata letak lorong ganda (double aisle) berkapasitas 433 kursi penumpang, menyediakan kabin paling senyap di kelasnya, menambah fitur utama dari kabin airspace, desain baru kompartemen bagasi kabin (overhead bin) yang memungkinkan lebih mudah mengatur dan menyimpan barang bawaan di kabin.

Pesawat tersebut menurut Danang memiliki keunggulan dalam upaya meningkatkan kinerja operasional. Hal itu lantaran telah dibekali perangkat modern serta tingkat keandalan sehingga memberikan nilai lebih bagi maskapai dan penumpang.

Di antaranya, menurunkan biaya operasi didukung teknologi generasi baru A350 XWB terlihat dari lekukan ujung sayap (sharklets) rentang hingga 64 meter, 25 persen lebih efisien rasio penggunaan bahan bakar perkursi, aerodinamis, mesin generasi terbaru, sistem baru berupa teknologi kokpit WI-FI Tablet EFB. Kemudian terdapat layar head up ganda dalam pencegahan runway overrun serta common type rating (lisensi pilot yang sama).

Adapun inagurasi pertama Airbus 330-900NEO dari Solo melalui Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo di Boyolali, Jawa Tengah (SOC) menggunakan nomor terbang JT-118, pesawat lepas landas pada 08.30 WIB dan dijadwalkan tiba di Bandar Udara Internasional Pangeran Mohammad bin Abdul Aziz, Arab Saudi (MED) pukul 15.00 waktu setempat Arabia Standard Time (AST), GMT +3.

Dia mengatakan, pengaturan pergerakan jamaah dan pesawat, koordinasi intensif bersama pihak terkait guna memastikan kelancaran setiap hari, mengaplikasikan standar prosedur pengoperasian pesawat udara menurut aturan dan petunjuk dari pabrik pembuat pesawat, termasuk pemeliharaan pesawat, pengecekan komponen pesawat, serta pelatihan awak pesawat serta hal lainnya.

"Makakanya, pelaksanaan umrah tahun ini sebagai bentuk kesungguhan Lion Air dalam mengakomodir dan memfasilitasi kebutuhan perjalanan ibadah," ungkapnya.

Lion Air, kata dia, telay memenuhi dan menjalankan ketentuan operasional menurut masing-masing negara serta aturan internasional. Penerbangan tujuan Jeddah dan Madinah ini terlaksana setelah Lion Air memenuhi semua kualifikasi dan persyaratan dari Kementerian Perhubungan Republik Indonesia dan otoritas penerbangan sipil Arab Saudi atau General Authority of Civil Aviation (GACA) termasuk audit keselamatan dan keamanan.

Adapun layanan umrah 2019, pihaknya menargetkan tingkat kinerja ketepatan waktu atau on time performance (OTP) lebih dari 85 persen. Hal itu dilakukan seiring upaya memberikan layanan terbaik kepada jamaah umrah berdasarkan sistem terstruktur dan komprehensif antara perawatan pesawat, operasional di bandar udara serta keputusan cepat dan tepat guna meminimalisir dampak keterlambatan penerbangan.

Terkait dengan perjalanan udara sesuai aspek keselamatan, Lion Air telah mengimbau kepada seluruh jamaah antara lain agar tidak membawa barang berbahaya (dangerous goods) ke pesawat, tidak menerima titipan barang dalam bentuk apapun dari orang lain ke dalam pesawat, barang elektronik harus dilepas dari baterainya serta pengisi daya mandiri atau baterai portabel (powerbank) sesuai kriteria dari segi kapasitas yang boleh dibawa ke dalam kabin dan tidak diperbolehkan untuk digunakan selama penerbangan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement