Kamis 26 Sep 2019 14:34 WIB

Emil Imbau Kepala Daerah di Jabar Akses Dana Murah Bank BJB

Kredit di Jawa Barat masih dikuasai 7 kabupaten/kota.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Dwi Murdaningsih
Dirut Bank BJB Yuddy Renaldi (kanan) secara simbolis menyerahkan dokumen perjanjian bersama pemberian pinjaman daerah kepada Pemda Kuningan yang diwakili Gubernur Jawa Barat Ridwan kamil (kiri) saat acara Forum Koordinasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Kopdar) di Pantai Indah Resort Hotel Timur, Kabupaten Pangandaran, Kamis (26/9).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Dirut Bank BJB Yuddy Renaldi (kanan) secara simbolis menyerahkan dokumen perjanjian bersama pemberian pinjaman daerah kepada Pemda Kuningan yang diwakili Gubernur Jawa Barat Ridwan kamil (kiri) saat acara Forum Koordinasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Kopdar) di Pantai Indah Resort Hotel Timur, Kabupaten Pangandaran, Kamis (26/9).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengimbau kepala daerah di Jabar untuk mengakses dana murah di Bank BJB. Menurut Gubenur Jabar, Ridwan Kamil, kredit INDAH (infrastruktur Daerah) memang belum diakses oleh kabupaten/kota di Jabar. Saat ini, baru Kabupaten Kuningan yang mengakses kredit INDAH sebesar Rp 60 miliar.

Berdasarkan laporan Bank Indonesia, terkait pergerakan ekonomi saat ini 71 persen kredit di Jabar dikuasai 7 kabupaten/kota.

Baca Juga

"Saya kira itu menandakan geliat ekonomi di luar yang tujuh daerah harus ditingkatkan, ini masalahnya bukan tidak ada dana, tapi bagaimana pemimpin daerah mengakses perputaran dana salah satunya kredit dari perbankan," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil kepada wartawan di acara Forum Koordinasi Penyelenggaan Pemerintah Daerah (Kopdar), Kamis (26/9)

Menurut Emil, di acara Kopdar, ia meluncurkan kredit INDAH pada semua kepala daerah yang ada di 27 kabupaten/kota di Jabar. Karena, banyak daerah yang baru tahu dan mencari dana kemana-mana atau non-BJB.

"Mending BJB bank sendiri nanti ada dana murah yang diupayakan, bunganya murah, dimulai di Kuningan. Saya meyakini kalau pintu yang ini dilaksanakan Jabar akan ngabret dalam lima tahun ke depan," katanya.

Asalkan, kata dia, fokus pada proyek dan program yang ada income-nya. Contohnya transportasi, kesehatan dan lain-lain. Keuntungan mengakses pembiayaan ke Bank BJB, pembangunan lebih cepat daripada dicicil empat tahun baru beres karena panjangnya. Namun, ini dalam setahun beres.

"Kalau setahun beres mobil bisa lewat, angkutan dagang bisa lewat, pariwisata lewat tanpa harus menunggu pergerakan ekonomi di tahun keempat. Saya kira logika ini yang harus dilakukan. Kalau level nasional sudah kalau tingkat II belum," ujar dia.

Menurut Emil, tema besar yang diangkat di Kopdar ini keuangan dan pinjaman daerah. Namun, nanti per tiga bulan dibahas sesuai tema. Karena, dimensi dan koordinasi kepala daerah di Jabar ini banyak dan rumit. Tema lainnya, nanti mungkin tentang standarisasi reformasi birokrasi dan lain-lain.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement