Rabu 25 Sep 2019 18:08 WIB

Pasar Rute Penerbangan Internasional akan Diperluas

Pada tahun 2018, jumlah penumpang rute internasional meningkat pesat.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nidia Zuraya
 Bandara Soekarno-Hatta di Cengkareng, Provinsi Banten.
Foto: antarafoto.com
Bandara Soekarno-Hatta di Cengkareng, Provinsi Banten.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) membuka opsi akan memerluas pangsa pasar rute penerbangan internasional. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan hal tersebut akan dimaksimalkan melalui penambahan slot penerbangan di bandara internasional yang dimiliki Indonesia.

Terlebih, menurut Budi berkaca pada 2018 pertumbuhan jumlah penumpang maskapai asing yang beroperasi di Indonesia cukup baik. "Tercatat di tahun 2018 terdapat peningkatan jumlah rute yang dilayani oleh Badan Usaha Angkutan Udara dan Perusahaan Angkutan Udara Asing sebesar 11 persen pertahun," kata Budi di Jakarta, Rabu (25/9).

Baca Juga

Dengan begitu, Budi menilai perkembangan kapasitas angkutan udara dari tahun ke tahun menunjukkan tren yang sangat baik. Budi menambahkan, peningkatan jumlah rute maskapai asing juga menunjukkan industri penerbangan masih sangat menjanjikan.

Budi menuturkan permintaan penerbangan internasional menuju Jakarta dan Bali sangat banyak sehingga perluasan pangsa pasar juga harus dinikmati mskapai nasional. Budi mengatakan pemerintah ingin konektivitas internasional dinikmati maskapai dalam negeri juga dengan ruang besar.

Dia menambahkan saat ini maskapai Eropa seperti Rusia dan Ceko berminat untuk membuka penerbangan ke Bali. Hanya saja, Budi menginginkan pangsa pasar internasional tersebut juga bisa dinikmati oleh maskapai dalam negeri agar pertumbuhan industri penerbangan dapat meningkat.

"Kami tingkatkan kapasitas sekarang ada 34 penerbanhan perham akan jd 45 penerbanhan. Ada ruang tambahan, maskapai asing dan dalma negeri silkaan ajukan, turis Cina dan India sangat progresif," ujar Budi.

Budi nengatakan tahun alu tercat sebanyak 101 juta penumpang dalam negeri dan 36 juta penumpang penerbangan luar negeri berhasil diangkut. Meski diprediksi akan mencapai sembilan persen, namun Budi optimistis pada tahun ini akan tetap ada peningkatan jumlah penumpang pesawat dalm negeri dan internasional yang dialami maskapai nasional.

"Tren pertumbuhan penumpang akan terus mengalami peningkatan seiring dengan peningkatan kapasitas bandar udara dan fasilitas penerbangan serta di dorong oleh peningkatan ekonomi dari masyarakat. Dimana pertumbuhan penumpang secara total diproyeksi akan mengalami peningkatan hingga sembilan per tahun," jelas Budi.

Saat ini pelayanan penerbangan niaga berjadwal untuk rute dalam negeri dilayani oleh 12 Badan Usaha Angkutan Udara Niaga berjadwal. Pemerintah tetap mempertimbangkan aspek perlindungan konsumen dan keberlangsungan udaha berupa perlindungan badan usaha angkutan udara dari persaingan usaha tidak sehat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement