REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Pasokan daya listrik yang dialokasikan untuk Kabupaten Purbalingga, tergolong cukup besar. Manajer Unit Pelaksana Pelayanan pelanggan (UP3) PT PLN (Perusahaan Listrik Negara) Persero Purwokerto, Armunanto, menyebutkan kuota daya listrik yang diberikan untuk untuk wilayah Purbalingga mencapai 180 Mega Watt (MW).
''Namun yang termanfaatkan hingga saat ini baru sebesar 50 MW atau sekitar 30 persen dari kapasitas terpasang,'' jelasnya, Rabu (18/9).
Untuk itu dia menyebutkan, persediaan kapasitas listrik yang tersedia di Purbalingga masih cukup besar. ''Penggunaan listrik bisa dikatakan menjadi barometer pertumbuhan industri dan investasi serta pembangunan. Dengan kapasitas yang masih tersisa cukup besar, PLN siap memasok listrik untuk mendukung pembangunan dan pertumbuhan investasi di Purbalingga,'' katanya.
Termasuk dalam rencana pembangunan Bandara Jenderal Besar Soedirman, dia menyatakan sudah menyiapkan pasokan listrik sebanyak 22.000 VA. ''Kami akan membangun dua feeder untuk pasokan listri di Bandara,'' katanya.
Dalam audiensi dengan Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi sebelumnya, Armunanto menyatakan, pemakaian listrik di Purbalingga mengalami pertumbuhan sebesar tujuh persen persen per tahun. Hal ini menunjukkan angka pertumbuhan yang cukup tinggi.
''Tidak heran bila Kabupaten Purbalingga menjadi tulang punggung industri di wilayah eks Karesidenan Banyumas. Dibanding Kabupaten Wonosobo, Banjarnegara dan Banyumas, pertumbuhan pemakaian listrik di Purbalingga tergolong cukup tinggi. Di Wonosobo dan Banjarnegara, pertumbuhan penggunaan listriknya selama dua tahu terakhir, justru cenderung stagnan,'' katanya.
Dalam kesempatan itu, dia juga menyatakan, pihak PLN juga memiliki program pelanggan PLN Premium. Dalam program ini, pelanggan mendapat pelayanan khusus dari PLN dan tidak tidak akan terkena pemadaman listrik dalam kondisi krisis daya sekali pun. ''Sejumlah usaha industri di Purbalingga duah menjadi pelanggan listrik premium,'' katanya.
Dia menjelaskan, untuk menjadi pelanggan premium, PLN menerapkan sistem tarif berbeda. Namun dia menyebutkan, tarif tersebut masih lebih murah jika dibandingkan dengan penggunaan genset diesel.
Dalam kesempatan itu, Bupati Dyah Hayuning Pratiwi berharap PLN dan Pemkab Purbalingga bisa saling bersinergi untuk pengembangan kawasan industri. ''Hal ini mengingat pengembangan kawasan industri tidak akan bisa dilepaskan dari kebutuhan pasokan listrik,'' jelasnya.