Ahad 15 Sep 2019 15:52 WIB

Kawasan Segitiga Rebana Bisa Serap Jutaan Tenaga Kerja

Kawasan Rebana sudah masuk ke meja presiden.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Dwi Murdaningsih
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kiri) bersama Wali Kota Bogor Bima Arya (kedua kiri) memberikan keterangan kepada awak media usai pertemuan Mayor Caucus 2019 di Balaikota Bogor, Jawa Barat, Senin (9/9/2019).
Foto: Antara/Arif Firmansyah
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kiri) bersama Wali Kota Bogor Bima Arya (kedua kiri) memberikan keterangan kepada awak media usai pertemuan Mayor Caucus 2019 di Balaikota Bogor, Jawa Barat, Senin (9/9/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Kawasan Cirebon-Patimban-Kertajati (Rebana) disiapkan untuk menjadi kawasan industri masa depan di Jawa Barat. Kawasan itu ditargetkan bisa menyerap banyak tenaga kerja sehingga pengangguran akan berkurang.

‘’Untuk kawasan Rebana ini, sudah masuk ke meja presiden,’’ ujar Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, usai melakukan Solat Subuh Berjamaah di Masjid Raya At Taqwa, Kota Cirebon, Ahad (15/9).

Baca Juga

Pria yang akrab disapa Emil itu menyebutkan, kawasan Rebana nantinya bisa menyerap hingga tiga juta tenaga kerja. Untuk itu, setiap daerah yang berada di kawasan Rebana harus bersiap agar pengembangan kawasan itu bisa dinikmati oleh warga setempat.

‘’Jangan sampai seperti di daerah industri lain di Jawa Barat. Industri bermunculan, namun pengangguran tetap tinggi,’’ tukas Emil.

Kondisi seperti itu, lanjut Emil, menunjukkan bahwa keberadaan industri di daerah tersebut lebih banyak menyerap tenaga kerja dari luar daerah dan bukan tenaga kerja lokal. Karenanya, harus disiapkan tenaga kerja terampil yang bisa selaras dengan kebutuhan industri.

Hal tersebut di antaranya melalui pelatihan vokasi. Pelatihan seperti itu sudah diterapkan  oleh negara-negara maju. Selain soal Kawasan Rebana, dalam kesempatan itu Emil juga menyampaikan sejumlah program yang telah diluncurkan Pemprov Jabar guna meningkatkan kesejahteraan warganya. Salah satunya adalah kredit Masyarakat Ekonomi Sejahtera (Mesra).

‘’Ada dana Rp 150 miliar yang harus disalurkan kepada umat,’’ kata  Emil.

Dengan program tersebut, maka masyarakat akan semakin mudah mengakses permodalan. Sebab, akses terhadap kredit itu cukup melalui masjid.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement